Nama saya Ni'mah Fajriatul Nabila, lahir di Jakarta pada tanggal 01 September 2003. Saya anak kedua dari dua bersaudara. Saya lahir dari pasangan berbeda suku, Bapak saya dari Sunda lebih tepatnya Sumedang, Mamah saya dari Betawi lebih tepatnya Jakarta.Â
Saya adalah lulusan SMA Negeri di daerah Jakarta Selatan, saya lulus pada tahun 2022. Sekarang saya melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atau yang sering dikenal dengan sebutan UIN Jakarta. Saya mengambil program studi Pengembangan Masyarakat Islam. Saya memiliki hobi mendengarkan musik dan menonton film.
Saya mempunyai pengalaman yang sangat berkesan menurut saya, yaitu perlombaan Marching Band pada saat saya masih SD, dan pertandingan Pencak Silat pada saat saya SMP, itu merupakan pengalaman yang akan saya selalu ingat.
Banyak yang saya lakukan agar bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, dari yang saya tidak lolos menjadi siswa eligible untuk SNMPTN, sampai saya akhirnya diterima di UIN Jakarta melalui jalur UMPTKIN.
Sempat ingin menyerah dalam berjuang mendapatkan PTN, tetapi orang tua saya selalu memberikan nasihat yang membuat semangat saya kembali bergejolak. Tidak hanya orang tua saja, orang terdekat saya seperti teman saya yang selalu memberikan dukungan.
Memilih untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri Islam itu tidak mudah, apalagi latar belakang saya yang lulusan SMA umum dan kebetulan juga jurusan yang saya pilih keagamaan. Walaupun tidak mudah, saya selalu yakin bahwa jika kita menjalaninya dengan ikhlas akan ada selalu kemudahan.
Saya masih sangat ingat wajah bahagia kedua orang tua saya mengetahui anaknya diterima di PTN. Saya juga tidak akan lupa bahwa itu semua ada campur tangan dari Tuhan yang telah mengabulkan segala doa yang dipanjatkan oleh saya dan orang tua.Â
Saya merupakan anak yang bisa dianggap sulit untuk beradaptasi dan berbaur, tetapi dengan dukungan orang tua saya lagi yang membuat saya bertekad untuk memulai memberanikan diri berkenalan dengan orang baru. Saya selalu sadar bahwa mempunyai sifat yang seperti itu tidak bagus untuk kehidupan saya, maka saya mulai belajar untuk memberanikan diri dalam berbaur. Saya juga mempunyai sifat yang kurang percaya diri dalam berbicara di depan banyak orang, itu juga yang sedang saya latih sekarang. Percaya diri itu hal yang akan sangat dibutuhkan di mana pun kita berada. Saya rasa cukup untuk saya mendeskripsikan diri saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H