Di zaman sekarang ini yaitu zaman dimana teknologi sudah semakin canggih, dan dengan perkembangan teknologi tersebut dapat memudahkan siapa saja untuk melakukan suatu hal, misalnya berkomunikasi jarak jauh, mencari informasi, menyebarkan berita, dan lain sebagainya. Namun disamping hal tersebut dengan adanya perkembangan teknologi khususnya gadget mengakibatkan anak-anak dizaman ini menjadi malas, kurang berinteraksi sosial, dan yang sering kita dengar yaitu kata mager.
Mager merupakan kata yang tidak asing lagi untuk kita dengar di zaman sekarang. Kata mager memiliki singkatan malas gerak. Kata mager ini biasanya digunakan sebagai kata tolakan dengan berbagai alasan seperti capek dan lain sebagainya. Kata mager identik dengan bermalas-malasan. Untuk kaum remaja biasanya mereka mager untuk melakukan sesuatu dan yang paling sering terjadi yaitu malas dalam mengerjakan tugas-tugas. Tugas dalam artian disini bisa jadi tugas rumah, tugas sekolah, dan tugas-tugas lainnya.
Kita ambil contoh misalnya dalam mengerjakan tugas anak kuliahan, dalam hal ini biasanya mahasiswa baru atau yang sering disebut dengan MABA jika ada tugas dari dosen pasti semangat untuk mengerjakan, namun beda halnya jika sudah semester atas untuk mengerjakan tugas tersebut menggunakan SKS atau Sistem Kebut Semalam. Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor, mulai dari mahasiswa yang sibuk dengan kegiatan rumah, banyak kegiatan organisasi di kampus, ada juga yang menyerah duluan sebelum mengerjakan, atau memang ada mahasiswa yang mageran dan sibuk dengan gadgetnya sampai-sampai ada saja mahasiswa yang ngejoki tugas.
Jika dalam mengerjakan tugas saja mahasiswa malas-malasan bagimana untuk bisa mewujudkan impian dimasa depan? Ya mungkin dalam fikiran mahasiswa tugas tidak berpengaruh dalam mewujudkan impiannya. Namun dengan hal kecil yaitu mengerjakan tugas kita memiliki semangat, maka dengan dihadapkan oleh pekerjaan apapun kita tidak ada kata mager lagi.
Mager tidak terjadi dalam mengerjakan tugas saja, biasanya anak muda sekarang mager untuk keluar rumah, jalan-jalan bersama teman, dan lain sebagainya. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi di era sekarang. Ini merupakan salah satu dampak buruk dari adanya perkembangan teknologi. Memang kita dalam mengerjakan sesuatu dipermudah dengan adanya perkembangan teknologi ini, tetapi kita juga memerlukan yang namamnya lingkungan sosial.
Selain dari faktor teknologi dan gedget mager juga bisa terjadi karena kita lelah, bosan atau jenuh, stress, tidak suka beraktivitas, circle pertemanan yang tidak produktif dan lain sebagainya. Bagaimana sih cara mengatasi mager? Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghindari mager dalam melakukan sesuatu. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan jangan overthinking, dengan kita banyak pikiran atau overthinking itu akan mengakibatkan kita malas untuk melakukan sesuatu akibatnya kita mager dalam segala hal. Sebisa mungkin kita harus bisa mengontrol pikiran kita dengan hal ini kita bisa mengatasi mager tersebut.
Selain itu kita juga bisa mengatasi mager dengan cara mencari lingkungan pertemanan yang produktif, minta tolong lah kepada teman yang produktif tersebut untuk mengingatkan kita dalam mengerjakan sesuatu, teman biasanya bisa menjadi motivasi untuk kita melakukan atau mengerjakan sesuatu. Apabila kita mager gara-gara stress, ceritakan hal yang membuat km stress kepada orang-orang yang kalian percayai entah itu teman, pacar, ataupun keluarga. Dengan kita bercerita kepada orang itu bisa membantu untuk menghilangkan stres dan tidak berakibat mager.
Mager bukan jalan yang baik untuk kita lakukan, buatlah hari-harimu produktif dan sibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat, dan terapkan tips diatas untuk menghindari mager.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H