Mohon tunggu...
Ni luh Sudiartini
Ni luh Sudiartini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Agama dan Ilmu Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Workshop "Sastra Bali Modern"

7 Juli 2021   17:42 Diperbarui: 7 Juli 2021   17:44 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

4 Juni 2021. Yayasan Puri Kauhan Ubud telah melaksanakan Workshop Sastra Bali Modern. Workshop ini diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan kreasi sastra. Sastra saraswati sewana yang bertema "pemarisuddha gering agung"  

Workshop ini dilakukan secara daring yakni melalui zoom dan juga live di channel youtube milik Yayasan puri kauhan ubud. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sukardi Rinakit yang merupakan staf khusus presiden RI bidang kebudayaan. 

Teguh mahasari selaku moderator menyampaikan salam dan ucapan terimakasihnya kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini. Ia juga menyampaikan agenda acara yaitu pembukaan,kemudian ada pengantar dari ketua Yayasan puri kauhan ubud dan kemudian yang ketiga ada pengantar dari staf khusus presiden di bidang kebudayaan selanjutnya dilanjutkan dengan pembicara pertama yaitu bapak Ketut Sumarta, dilanjutkan dengan 2 orang pembicara yang merupakan sastrawan muda dari bali yaitu Dharma Putra dan Putu Partika.

Bapak Ari Dwipayana selaku ketua Yayasan puri kauhan ubud menyampaikan pandemi menjadi momen penting bagi masyarakat untuk melakukan mulat sarira melalui penulisan karya sastra karena pada momen ini harus dimanfaatkan untuk sebaik-baiknya yang aan menjadi catatan sejarah pandemic covid-19. Beliau juga menegaskan bahwa Yayasan puri kauhan ubud tidak semata knsen pada perlombaan dan adu edukasi tetapi juga melakukan dukasi kepada peminat sastra bali agar berani berkarya dan tidak takut menulis.

Sukardi Rinakit juga menyampaikan pengantar beliau menyampaikan kebanggaannya dan apresiasi untuk inisiatif Yayasan Puri Kauhan Ubud. Sukardi Rinakit menyampaikan bahwa penulisan karya sastra ini ibaratkan meletakan memori bar uke memori lama melalui penciptaan karya sastra baik modern maupun klasik, lebih lanjut beliau menegaskan bahwa dalam konteks Gering Agung karya sastra bisa menjadi pemarisudha menjadi doa.

Berlanjut kepada pembicara 1 yakni Ketut Sumarta dalam pembahasannya beliau lebih memberikan motivasi dan tips agar masyarakat tidak takut untuk menulis karena menulis itu mudah,menurutnya menulis mengunakan Bahasa bali sangat menarik karena memiliki kosa kata yang kaya sehingga memudahkan kita untuk berkreasi.

Kemudian selanjutnya pembicara ke dua yakni I Gede agus Darma Putra yang merupakan seorang penulis penulis puisi berbahasa bali dan prosa liris beliau melintang di sastra modern maupun klasik. Beliau membagikan materi melalui power poit, I Gede agus Darma Putra membahas poit-poin penting yang harus di perhatikan dalam penulisan puisi yakni : Bahasa/kruna, imajinasi/keindahan, keruwetan setelah selesai sesi penyampaiaan materi kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, beliau Bersama rekannya yang juga merupakan pembicara ke tiga yang membantu membacakan pertanyaan dari penonton yang dikirim melalui chat zoom.

Kemudian ada pembicara ketiga yakni Putu Supartika yang merupakan seorang penulis cerpen, jurnalis yang menulis menggunakan Bahasa bali modern putu supartika juga juga menjelaskan mengenai hal-hal yang di perhatikan jika ingi menulis cerpen yakni : mencatat ide-ide, banyak membaca atau menonton sesuatu yang bisa dijadika inspirasi, dan menjelaskan di tempat-tempat manasaja biasanya ia bisa mendapatkan inspirasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun