Mohon tunggu...
Ni Luh Sri Apriyanti Dewi 18
Ni Luh Sri Apriyanti Dewi 18 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Primakara University

Nama saya adalah Ni Luh Sri Apriyanti Dewi saya Mahasiswa/i dari Primakara University, saya memiliki semangat tinggi dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan. Saya adalah pribadi yang selalu bersemangat mencari hal-hal baru dan tidak pernah berhenti bertanya. Rasa ingin tahu yang besar . Salah satu hobi yang paling saya nikmati adalah membaca. Buku-buku memberi saya jendela untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda dan memperluas wawasan saya. Dalam setiap halaman yang saya baca, saya menemukan kekuatan untuk terus belajar Dengan perpaduan semangat pantang menyerah, kecintaan terhadap tantangan, dan rasa ingin tahu yang tak pernah padam, saya selalu siap menghadapi setiap peluang dan rintangan dengan penuh antusiasme dan optimisme.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Memperhatikan Ekspresi Wajah & Postur Tubuh Saat Melakukan Public Speaking

27 Juni 2024   09:32 Diperbarui: 27 Juni 2024   09:36 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENTINGNYA MEMPERHATIKAN EKSPRESI & POSTUR TUBUH SAAT MELAKUKAN PUBLIC SPEAKING

 

Pendahuluan

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana seseorang bisa terlihat begitu profesional saat melakukan public speaking? Mari kita bahas. Dalam komunikasi, bahasa tubuh memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan dan membangun koneksi dengan audiens. Menurut Apriliyanti (2023), penggunaan elemen komunikasi non-verbal seperti ekspresi wajah, gerakan tangan, postur tubuh, dan kontak mata memiliki pengaruh positif dan negatif, yang dapat membantu pembicara mengukur pemahaman audiensnya. Menjadi pembicara yang efektif memerlukan perhatian dan pengaturan ekspresi wajah serta postur tubuh. Essay ini akan membahas tiga aspek penting dari bahasa tubuh dalam public speaking: ekspresi wajah, postur tubuh, dan kontak mata. Setiap aspek akan dijelaskan bagaimana dapat membantu pembicara menyampaikan pesan lebih efektif, meningkatkan kepercayaan diri, menarik perhatian audiens, dan membangun kredibilitas.

 

Penggunaan Ekspresi Wajah Saat Public Speaking

Ekspresi senyum adalah salah satu yang paling penting dalam public speaking. Menurut Apriliyanti (2023), komunikasi non-verbal lebih efektif dalam menyampaikan perasaan dan emosi. Senyuman atau pandangan mata yang tulus dapat lebih mengungkapkan rasa senang atau simpati daripada kata-kata. Senyum tulus membantu membangun rapport dengan audiens dan membuat mereka merasa nyaman. Selain senyuman, ekspresi lain seperti mengangkat alis, mengangguk, dan mengerutkan kening juga penting. Ekspresi ini membantu menekankan poin-poin penting, mengilustrasikan ide-ide kompleks, dan menyampaikan emosi. Menurut Suharni Rahayu, Denok Sunarsi, dan Magfiroh Yanuarti (2023), mimik wajah sangat penting karena pandangan audiens tertuju pada wajah pembicara. Namun, penggunaannya yang berlebihan dapat menimbulkan kesalahpahaman, sehingga perlu berhati-hati dalam menggunakan ekspresi wajah.

Penggunaan Postur Tubuh Saat Public Speaking

Postur tubuh yang tegak menunjukkan kepercayaan diri dan kekuatan. Menurut Suharni Rahayu, Denok Sunarsi, dan Magfiroh Yanuarti (2023), gestur atau gerak tubuh adalah komunikasi non-verbal yang penting dalam public speaking karena dapat mempertegas pesan kepada audiens. Postur tubuh yang tegak mengurangi rasa cemas, membuat pembicara terlihat lebih profesional dan meningkatkan kepercayaan. Gerakan tangan yang dinamis dan ekspresif dapat menekankan poin-poin penting, mengilustrasikan ide-ide kompleks, dan menarik perhatian audiens. Gerakan tangan membuat pembicara terlihat lebih santai dan nyaman, sehingga audiens juga merasa nyaman. Posisi kaki yang terbuka menunjukkan keterbukaan dan kepercayaan diri. Mengamati posisi lengan dan kaki orang lain juga dapat membantu membaca bahasa tubuh mereka. Gerakan jari atau kaki yang cepat menunjukkan perasaan gelisah, bosan, atau tegang. Berdasarkan penelitian dari artikel Indeed Complete Guide (2003) menyatakan Postur tubuh merupakan elemen penting dalam komunikasi nonverbal karena seringkali orang tidak menyadarinya. Belajar menggunakan postur tubuh untuk berkomunikasi secara efektif sama pentingnya dengan belajar menafsirkan postur orang lain. Memperhatikan hal ini membantu pembicara merasa lebih nyaman dan grounded.

 

Mengatur Kontak Mata dengan Audiens

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun