Agama Hindu, juga dikenal sebagai Vaidika Dharma (Pengetahuan Kebenaran), Sanatana Dharma (Kebenaran Abadi), berasal dari Lembah Sungai Sindhu di India. Wahyu Sang Hyang Widhi Wasa memberikan warna-warni kepercayaan ini kepada para Maha Resi melalui Dewa Brahma, yang berfungsi sebagai pencipta. Selanjutnya, kepercayaan ini tersebar ke seluruh umat manusia. Kita diperkenalkan pada "Sradha", atau kepercayaan, dalam ranah ajaran Tattwa, sebuah konsep yang mencakup lima dimensi yang disebut "Panca Sradha."
Selama ribuan tahun, Panca Sradha, yang secara harfiah berarti "lima kepercayaan dasar" dalam agama Hindu, telah berfungsi sebagai landasan utama dari nilai-nilai spiritual dan filosofis yang menggerakkan peradaban kita. Konsep ini menunjukkan keyakinan yang mendalam dalam lima prinsip utama: keyakinan pada Tuhan, keyakinan pada atman, keyakinan pada karmaphala atau perbuatan, keyakinan pada punarbawa atau kelahiran kembali, dan keyakinan pada moksa.
Pemahaman dan penerapan Panca Sradha menjadi semakin penting di era modern yang penuh dengan dinamika dan tantangan. Pandangan ini mengajarkan kita untuk mempertahankan prinsip-prinsip yang telah bertahan selama berabad-abad sambil mempertimbangkan apakah mereka relevan dan relevan untuk kehidupan modern. Ini juga mengajarkan kita tentang keberanian untuk tetap percaya diri saat kita menghadapi godaan dan tantangan yang mungkin kita temui.
Sardha, sebagai kepercayaan yang kuat, adalah dasar dan pilar utama dalam menjalani kehidupan yang bermakna. Dengan menghidupkan sradha, kita menumbuhkan keyakinan yang teguh dalam prinsip moral, etika, dan spiritualitas. Hal ini tidak hanya membantu kita menghadapi tantangan tak terduga dalam hidup, tetapi juga memberi kita jalan yang jelas untuk membuat keputusan penting.
Kekuatan yang tak ternilai dari Sradha berasal dari api yang menyala di dalam hati kita, membangkitkan semangat untuk mempertahankan kebenaran. Sradha memberikan ketenangan dan keyakinan bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai rencana yang lebih besar. Ini adalah tongkat yang menopang langkah-langkah kita di saat-saat sulit.
Dalam artikel ini, kita akan menguraikan makna yang terkandung dalam Panca Sradha dan juga relevansinya dalam kehidupan modern ini. Mengapa hal ini menjadi penting?
Dalam ajaran Hindu, Panca Sradha adalah sebuah konsep penting yang memiliki makna mendalam. "Panca" berarti lima, dan "Sradha" berarti keyakinan yang dalam. Oleh karena itu, Panca Sradha mengisyaratkan lima keyakinan utama yang dipegang teguh oleh umat Hindu. Ini termasuk kepercayaan pada Tuhan, kepercayaan pada Atman (jiwa), kepercayaan pada Karmaphala (hasil dari tindakan), kepercayaan pada Punarbhawa (kelahiran kembali), dan kepercayaan pada Moksa (pembebasan).
Seperti yang dinyatakan dalam Yajur Weda XIX.30, "Craddhaya satyam apnopi, cradham satye prajapatih" berarti bahwa orang akan mencapai tuhan dengan sradha, dan Beliau menetapkan bahwa dengan sradha mereka akan mencapai satya. Ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki kepercayaan yang kuat untuk mengarahkan hidup ke arah pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan spiritual.
Panca Sradha bukan hanya sebatas keyakinan, tetapi juga landasan yang mengokohkan jiwa dalam perjalanan rohani. Ini adalah pondasi yang kokoh yang memungkinkan kita hidup dengan kedamaian batin, menyadari bahwa setiap tindakan dan keyakinan kita memiliki dampak yang signifikan pada jalan kita menuju pemahaman yang lebih tinggi.
- Percaya dengan adanya tuhan, Dalam Panca Sradha, keyakinan paling penting dalam agama Hindu adalah keyakinan bahwa ada Tuhan. Tuhan adalah sumber segala kehidupan dan penutup dari segala yang diciptakan, seperti yang disebutkan dalam sloka "Ekam eva advityam Brahman", yang berarti "Tuhan hanya satu tidak ada yang kedua", atau dalam sloka "Eko narayana na dwityo'sti kascit", yang berarti "Tuhan hanya satu tidak ada yang kedua." Menurut kepercayaan ini, Tuhan memiliki sifat-sifat yang disebut sebagai Tri Purusa, yang menunjukkan keesaan-Nya yang berbeda.
- Percaya dengan adanya atman, Selain itu, percaya pada keberadaan Atman berkorelasi dengan pemahaman bahwa setiap makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan dan memiliki bagian suci dari-Nya. Atman disebutkan dalam Bhagawadgita (X.20), "Aham Atma gudaseka, sarwabhutasaya-sthitah, aham adis ca madhyam ca, bhutanam anta eva ca" yang berarti bahwa aku adalah atma, ada di hati setiap makhluk, dan aku adalah permualaan, pertengahan, Ini adalah bagian abadi dari Brahman.
- Percaya dengan adanya karmaphala (hasil dari perbuatan), Pilar tak tergoyahkan dalam filsafat Hindu, Karmaphala, mengajarkan bahwa setiap tindakan kita, apakah kecil atau besar, adalah benih yang akan kita panen di masa depan. Tidak ada yang sia-sia di alam semesta; setiap tindakan membawa dampak yang harus kita hadapi atau nikmati. Konsep ini bukan sekadar sebuah keyakinan; itu adalah panduan untuk setiap tindakan kita, menanamkan rasa tanggung jawab yang mendalam dalam pikiran dan tindakan kita. Karmaphala adalah representasi universal dari berbagai cara kehidupan, yang menunjukkan bahwa apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai.
- Percaya dengan adanya punarbawa (kelahiran kembali), Punarbhawa, ide yang menarik dalam agama Hindu, adalah semangat bahwa setiap perjalanan kita tidak pernah berakhir. Ia menunjukkan keyakinan kuat akan keberlangsungan jiwa, bahwa setiap tindakan dan keputusan kita meninggalkan jejak menuju kelahiran kembali. Setiap tindakan yang belum selesai menjadi benih untuk perjalanan berikutnya, seperti helaian daun yang jatuh. Kita menyadari bahwa, dalam simpul tak terputus antara Punarbhawa dan Karmaphala, hidup adalah kesempatan terus-menerus untuk memperbaiki, berkembang, dan menemukan makna yang lebih dalam dalam eksistensi kita.
- Percaya dengan adanya moksa, Moksa, derap akhir dalam perjalanan jiwa, adalah pelabuhan abadi yang menjanjikan kebebasan dari karmaphala yang mengikat dan belenggu dunia. Moksa mencerahkan puncak tujuan kita dalam menjalani kehidupan ini seperti untaian emas yang merentangkan langit-langit spiritual. Moksa menunjukkan puncak kebebasan dalam fase-fasenya yang diselami oleh Sarupya dan Samipya. Kebebasan ini diperoleh melalui ketekunan spiritual atau sebagai karunia dari kelahiran yang luar biasa. Ia menciptakan gambaran yang jelas tentang pembebasan yang benar, di mana jiwa yang bebas dapat menikmati keabadian tanpa terikat pada dunia.
Dari makna yang sudah diungkapkan tersebut dapat juga ditarik sebuah pertanyaan, bagaimana relevansi Panca Sradha dalam menyongsong kehidupan modern ini?
Panca Sradha, dengan esensi nilai-nilai spiritual dan filosofis yang menuntut kepercayaan yang mendalam dalam segala aspek kehidupan, membawa pesan yang sangat relevan dan menggugah dalam menghadapi tantangan zaman modern. Berikut akan diungkapkan kedalam beberapa paragraph yang terpapar.