pademi covid-19 di indonesia saat ini belum berakhir,hal ini dapat kita lihat dari kasus harian covid-19 dimana angka positif covid-19 yang masih terus bertambah di indonesia.selain pemerintah yang terus berusaha untuk menekan penyebaran virus covid-19.perlu adanya kesadaran masyarakat dalam membantu memerangi masalah pademi saat ini di indonesia.salah satunya dengan menerapkan perilaku disiplin. Untuk mencegah agar tidak terpapar COVID-19, pertama-tama kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan: mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.
Peranan vitamin juga sangat penting untuk menaikkan imun tubuh yang ada pada diri kita,Imun tubuh yang kuat bisa melindungi kita dari infeksi virus corona. Untuk meningkatkan imun tubuh, kita harus konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan vitamin.apa saja vitamin yang dapat membantu menaikkan imun tubuh selama pademi covid-19? Salah satunya yang terpenting adalah vitamin C,vitamin D,vitamin E. Vitamin C bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh, vitamin D bermanfaat dalam mengurangi mortalitas akibat pandemi COVID-19 dan vitamin e bermanfaat untuk memelihara daya tahan tubuh, menjaga kesehatan kulit, menjaga kesuburan organ reproduksi, serta menjaga kesehatan organ mata, otak, dan sel darah. Vitamin E juga bermanfaat  sebagai antioksidan yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi membran sel.untuk lebih jelasnya,mari kita membahas mengenai peran vitamin C,D dan E untuk menjaga imun kita dari pademi covid-19.
- Vitamin c
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Dimana kita harus terus menjaga daya tahan tubuh agar tidak terkena dampak Covid-19. Tak lupa kita juga harus terus melakukan protokol kesehatan agar putusnya rantai penyebaran. Vitamin C telah dikenal sebagai antioksi dan potensial yang mampu menangkap radikal bebas dalam tubuh serta mencegah hiperpigmentasi. Radikal bebas dalam tubuh sendiri dapat meningkat pada kondisi tubuh yang telah tua maupun karena paparan sinar matahari yang berlebihan.
Dalam jumlah yang cukup, sinar matahari bermanfaat untuk mengubah provitamin D menjadi vitamin D (Juzenene dan Moah, 2012) Vitamin C yang berperan sebagai antioksidan kuat dapat melindungi sel dari agen-agen penyebab kanker, dan secara khusus mampu meningkatkan daya serap tubuh atas kalsium (mineral untuk pertumbuhan gigi dan tulang) serta zat besi dari bahan makanan lain (Godam, 2006). Antioksidan dapat menangkap radikal bebas. Sehingga menghambat proses oksidasi.
Cara kerja vitamin C di tubuh antara lain dengan Meningkatkan kekebalan tubuh dengan meningkatkan kinerja sel natural killer untuk mencari dan membunuh sel kanker atau sel lain yg membahayakan tubuh. Serta mendukung kerja neutrofil, sel pertama dari sistem kekebalan tubuh yang merespons dengan cara menyerang bakteri atau virus. Dan juga membantu meningkatkan kinerja limfosit dalam melacak virus dan bakteri yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Mengkonsumsi vitamin c juga tidak boleh berlebihan, tentu sesuatu yang berlebihan tidak akan baik hasilnya. Kelebihan konsumsi vitamin c pada tubuh memberikan efek seperti Sakit perut, Diare, Kram perut, Insomnia, Mual dan bahkan Batu ginjal. Kebutuhan vitamin C menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) antara lain, anak di atas satu tahun membutuhkan asupan vitamin C sebanyak 40-45 mg. Sedangkan remaja berusia di atas 12 tahun perlu memenuhi kebutuhan vitamin C paling tidak 65-90 mg per hari. UntukUntuk orang dewasa di atas 18 tahun, kebutuhan vitamin C harian Anda adalah 75-90 mg.
Vitamin C dari alam bisa ditemukan pada buah-buahan ataupun sayuran. Contoh buah-buahan lokal yang diketahui kaya akan vitamin C adalah buah lemon lokal, jeruk nipis, jambu biji, apel Malang dan nenas. (Almatsier, 2001)
Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan tanda-tanda klinis seperti perdarahan dan bengkak di gusi, rasa nyeri pada persendian akibat konsentrasi vitamin C di plasma darah dan leukosit yang sangat rendah. Kekurangan Vitamin C akut menyebabkan scorbut dan seseorang dengan kondisi kekurangan vitamin C dapat menurunkan kekebalan selulernya. (Chandra. Overview Micronutrient and immunefunction.1997)
Kekurangan Vitamin C juga menyebab-kan sariawan, gusi dan kulit mudah berdarah, sendi-sendi sakit dan luka sembuhnya lama (Naidu, K.A. 2003). Beberapa tanda kekurangan vitamin C di dalam tubuh adalah : Rambut sangat kering dan bercabang, Kulit bersisik, kering, dan kasar, Gusi mudah berdarah dan meradang, Luka lambat sembuh, mengalami infeksi berulang, dan mudah berdarah, Mengalami mimisan (epistaksis) berulang, Nyeri atau pembengkakan pada sendi, Anemia, Gigi mudah keropos.
Vitamin D
Salah satu langkah pencegahan yang terkait bidang gizi adalah konsumsi vitamin D, sebab telah terbukti bahwa vitamin D memiliki efek yang positif terhadap sistem imunitas tubuh. Terdapat beberapa mekanisme yang dihipotesiskan bahwa vitamin D dapat menurunkan risiko infeksi. Beberapa mekanisme tersebut adalah melalui induksi cathelicidin dan defensin yang mampu menurunkan laju replikasi virus dan menurunkan konsentrasi sitokin proinflamasi. Tak hanya itu, vitamin D juga dapat meningkatkan produsksi antioksidan yang dapat mendukung peran vitamin C sebagai antimikroba. Karenanya, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, tercukupinya asupan vitamin D sangat penting untuk dilakukan -- baik melalui paparan sinar matahari maupun suplemen.