Mohon tunggu...
Nilna R. Isna
Nilna R. Isna Mohon Tunggu... -

Dikenal dengan nama Nilna R. Isna. Lahir di Padang, 31 Mei 1989. Memiliki punya hobi wajib membaca dan sering mengakhiri kegiatan dengan menulis. Berkuliah di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, Padang. Selama kuliah, mengawali aktualiasi dengan menulis artikel, berita, puisi, dan cerpen di berbagai media massa. Tahun 2009 menjadi Ketua HIMA PSIKM FK UNAND. Tahun 2010 terpilih sebagai Koordinator Wilayah I (Sumatera) Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia. Tahun 2011, terpilih sebagai Sekjend Ikatan Senat Masyarakat Indonesia (ISMKMI) yang merupakan pelaksana harian tertinggi di tingkat Nasional untuk mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencuci Tangan Lebih Ampuh Daripada Obat

15 Oktober 2011   05:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:56 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan mencuci tangan di Indonesia masih dianggap hal remeh temeh yang sering diabaikan. Padahal, mencuci tangan terbukti lebih efektif mengontrol virus dibandingkan obat. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal The Cochrane Library yang mengatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air adalah cara paling sederhana dan efektif untuk menahan penyebaran virus dan bakteri, mulai dari virus penyebab flu, bakteri penyebab diare, hingga virus dan bakteri yang mematikan seperti penyebab Hepatitis A. Kuman-kuman yang berkembang di sekitar kita berukuran sangat kecil. Kuman penyebab penyakit tersebut dapat masuk ke dalam tubuh saat tangan yang tidak bersih menyentuh hidung, mulut, atau luka yang terbuka. Mencuci tangan dengan benar akan sangat mengurangi kesempatan menjalarnya kuman-kuman penyakit masuk ke dalam tubuh kita. Kebiasaan mencuci tangan yang sering dilakukan adalah dengan membasahi telapak tangan atau sekedar mencuci ujung jari. Kebanyakan anak-anak diajarkan mencuci tangan hanya sebelum makan nasi. Inilah kebiasaan salah yang dilakukan keluarga kita. Mencuci tangan bukanlah membasahi melainkan menggosok. Mencuci tangan yang benar adalah menggosok kedua belah tangan dari pergelangan hingga ujung jari dengan sabun dan air mengalir. Mencuci tangan tidak hanya setelah dan sebelum makan tapi juga pada kondisi-kondisi lain. Berikut 10 kondisi wajib mencuci tangan : 1. SEBELUM mempersiapkan dan menyantap makanan 2. SEBELUM mengobati luka dan merawat orang sakit 3. SEBELUM menggunakan atau melepaskan lensa kontak (contact lenses) 4. SESUDAH dari kamar mandi dan kamar kecil 5. SESUDAH memasak makanan mentah, seperti daging, ayam, atau ikan. 6. SESUDAH mengganti popok 7. SESUDAH bersin atau batuk 8. SESUDAH bermain atau menyentuh binatang 9. SESUDAH mengurus sampah 10. SESUDAH merawat orang sakit Lalu, bagaimana cara mencuci tangan? 1. Gunakan sabun. 2. Mencuci tangan di bawah air yang mengalir. 3. Cuci seluruh permukaan tangan, termasuk pergelangan, telapak, punggung tangan, jari-jari, dan di bawah kuku. 4. Keringkan tangan dengan handuk dengan cara menepuk-nepukkan handuk atau lap tangan, hindari menggosok agar kulit tidak merekah dan pecah, gunakan handuk sekali pakai jika memungkinkan. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sangat diperlukan. Derasnya air yang mengalir mampu membersihkan kuman. Berbeda dengan mencuci tangan dalam tembala atau kobokan. Praktek mencuci tangan seperti itu tidak dianjurkan karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan yang kotor justru menjadi tempat berkumpulnya kuman penyakit dan menempel lagi saat tangan diangkat dari wadah tersebut. Membersihkan tangan dengan sabun membantu untuk melepaskan lemak, minyak, dan protein di mana zat-zat ini merupakan bagian dari kotoran organic. Cara lain yang popular dilakukan adalah membersihkan tangan menggunakan cairan antiseptik berisi alkohol atau non alkohol. Namun, cairan pembersih tangan berbahan dasar alcohol tidak efektif membunuh bacteria lain seperti e-coli penyebab diare dan salmonella penyebab demam tipus. Mencuci tangan dengan antiseptik baru dianjurkan apabila keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengakses air dan sabun, seperti dalam ketika dalam perjalanan. Selain dengan antiseptik, juga dikembangkan mencuci tangan menggunakan tisyu basah. Beberapa tisyu basah telah mengandung wewangian beralkohol, antibakteri, dan minyak almond agar kulit tangan tidak kering. Namun, menurut Hendrawan Nadesul, tisyu basah tidak baik untuk mencuci tangan karena hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan. Bagaimanapun, mencuci tangan telah menjadi obat terampuh untuk mengelak dari penyakit-penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Mencuci tangan yang benar dan terbaik adalah mencuci seluruh tangan hingga ke bawah kuku dengan sabun dan air mengalir . Ayo Biasakan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan bernyanyi seperti dibawah ini : "Ada tujuh langkah, untuk cuci tangan, mulai dari depan, sampai ke belakang, sela-sela jari, buku-buku jari, kuku-kuku jari, jempol pergelangan” (Irama Lagu Dua Mata Saya) Selamat Hari Cuci Tangan Pakai Sabun se-Dunia, 15 Oktober 2011. (berbagai sumber, Nilna R. Isna - Sekjend ISMKMI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun