Benyamin s. Bloom, professor pendidikan dari Universitas Chicago, menemukan kesimpulan yang sangat menarik tentang pendidikan anak usia dini.
Katanya, 50% dari semua potensi hidup manusia terbentuk ketika bayi berada dalam kandungan sampai usia 4 tahun. Lalu 30 % potensi berikutnya terbentuk pada usia 4 – 8 tahun.
Ini berarti 80% potensi dasar manusia, bagaimana seorang anak hidup ketika nanti sudah dewasa, terbentuk sebagian besar di rumah, sebelum mulai masuk sekolah.
Jadi, akan seperti apa kemampuannya, nilai-nilai hidupnya, kebiasaannya, kepribadian dan sikapnya … 80% tergantung pada hasil pendidikan orang tuanya.
GURU PERTAMA ADALAH ORANG TUA
Hal pertama yang langsung kita sadari adalah, sebagai ayah dan ibu, kita adalah guru anak-anak kita. Baik kita melakukannya dengan benar ataupun “nggak sengaja” salah.
Pertanyaannya adalah, sudah tahukah kita kurikulum apa yang sedang berlangsung pada usia 0 – 4 tahun atau dalam 8 tahun perkembangan pendidikan anak-anak kita?
Ternyata, kebanyakan orang tua tidak punya “kurikulum” pendidikan anak usia dini ini. Tentu tak heran akhirnya kurikulum “alamiah” lah yang diterapkan.
Kurikulum yang akhirnya dipelajari anak-anak kita adalah kurikulum-alamiah yang diciptakan oleh lingkungan tempat kita saat ini hidup dan berada. Lewat program-program di televisi, pergaulan di sekitar rumah kita, juga pergaulan antar penghuni di dalam rumah tangga kita sendiri.
Apa yang “diajarkan” (tanpa sengaja) pada bayi dan anak-anak kita?
Bisa jadi, kalau kita tak awas, secara keilmuan bisa jadi belum ada yang kita ajarkan. Bahkan yang terjadi sebaliknya, banyak sekali hal negatif yang “dipelajari” anak-anak kita dari “menyerap” semua input yang ada di sekitarnya.
Lalu adakah kegiatan-kegiatan pembelajaran yang secara sengaja kita lakukan? By design? Itulah tugas rumah, PR kita semua …
TERGANTUNG INPUT