Kediri-Mahasiswa KKN Kelompok 2 IAIN Kediri turut andil dalam tradisi bersih desa yang berlangsung pada Jum'at, 21/07/23 di Desa Bobang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Tradisi nyadran ini merupakan acara tahunan masyarakat Desa Bobang yang dilaksanakan pada bulan Muharram setiap satu tahun sekali.
Makna dari tradisi berih desa ini sebagai suatu bentuk penghormatan terhadap nilai budaya, keyakinan, dan memperkokoh kebersamaan dalam melestarikan tradisi tersebut. Pelaksanaan tradisi ini juga dianggap sebagai ungkapan rasa syukur terhadap peninggalan nenek moyang. Melalui pelestarian tradisi tersebut, masyarakat Desa Bobang menghormati dan menjaga warisan nenek moyang mereka agar tradisi tersebut masih di lestarikan untuk generasi berikutnya.Â
Awal mula pelaksanaanya di mulai 20/07/23 pada hari kamis pagi dengan penyembelihan kambing. Setelah ba'da isya', dilanjutkan dengan acara makan dan do'a bersama mahasiswa KKN Kelompok 2 dengan masyarakat Desa Bobang.
Â
Pada pukul 23.30 malam dilaksanakan ritual yang dipimpin oleh salah satu tokoh adat desa setempat, kemudian dilanjut dengan mengubur (pendem) kepala dan empat kaki kambing. Kepala kambing diletakkan di bawah pohon beringin yang tempatnya di depan Balai Desa Bobang, sementara empat kaki kambing diletakkan di empat titik pojok perbatasan antara Desa Bobang dengan desa-desa lainnya.
Â
Tradisi nyadran berlangsung selama dua hari mulai pada hari kamis dan Jum'at pagi pukul 06.00. Kemudian dilakukannya acara ziarah ke makam yang babat Desa Bobang. Pada saat ziarah, acara tersebut dipimpin oleh salah satu tokoh adat dan dilanjutkan dengan do'a yang dipimpin oleh salah satu perangkat desa. Setelah itu, dilakukan pembagian makanan dan persembahan yang telah dibawa oleh perangkat desa.
Â
Partisipasi mahasiswa KKN IAIN Kediri dalam tradisi bersih desa ini menunjukkan komitmen mereka turut serta berinteraksi dengan masyarakat setempat dan mendukung kearifan lokal yang telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi di Desa Bobang. Melalui keikutsertaan mereka dalam acara ini, mahasiswa KKN juga menjadi lebih tahu tentang tradisi kearifan lokal yang ada di Desa tersebut. Mereka juga dapat memahami nilai-nilai dan makna dari tradisi nyadran serta memperkuat hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat setempat.