Mohon tunggu...
Nilma Afada
Nilma Afada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Demi ilmu, rintangan tak menjadi pemacu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fundamental Atma Manusia dalam Vista Pendidikan Islam

11 November 2022   16:10 Diperbarui: 11 November 2022   16:19 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Dr. Alexis Carrel (seorang peletak dasar-dasar humaniora di Barat) yang dikutip Nata (2001) mengatakan bahwa "Manusia ialah makhluk yang misterius, karena derajat keterpisahan manusia dari dirinya berbanding terbalik dengan perhatiannya yang demikian tinggi terhadap dunia yang ada diluar dirinya."

Selain itu, penulis juga menarik kutipan menurut Hasan Langgulung, bahwasanya, filsafat pendidikan ialah suatu hal secara ontologis ysng mana membicarakan tentang hakikat-hakikat manusia dan juga masyarakat. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa dari filsafat pendidikan menjawab manusia dan juga masyarakat, bahwa seperti apa dan bagaimana hal yang ingin dicapai ataupun dituju dari pendidikan itu sendiri.

Selanjutnya, penulis sebutkan, bahwa disi lain, terdapat ilmu yang membahas mengenai hakikat manusia yang ditulis oleh Jalaluddin dan Abdullah dengan sebutan antropologi masyarakat. Penulis juga menemukan sebutan lain yang dikemukakan oleh Umar dan Sulo dengan sebutan antropologi. Bahkan, penulis juga menemukan sebutan lain yang dikemukakan oleh Poejawijatna dengan sebutan Antropologis saja.

Dalam pendidikan, manusia dikatakan bahwa dirinya menempati posisi sentral. Mengapa demikian? Ya, dalam pendidikan, manusia dikatakan berada diposisi sentral, dikarenakan selain manusia itu dipandang sebagai subjek, yang mana posisi manusia  sebagai menentukan corak dan arah pendidikan. 

Disisi lain, dirinya juga dilihat sebagai objek pendidikan itu sendiri yang bertanggungjawab menyelenggarakan dengan moral dan perkembangan. Mengenai pendidikan islam yang pada dasarnya merupakan proses tanpa akhir yang sejalan dengan konsensus universal yang ditetapkan oleh Sang Pencipta yang merupakan proses berkesinambungan guna mengembangkan serta membimbing fitrah serta potensi yang melibatkan aspek jasmani dan juga rohani.

Penulis menekankan bahwa, pendidikan Islam merupakan jalan yang tepat dalam mengembangkan fitrah manusia. Disisi lain, Pendidikan Islam guna pengembangan potensi manusia yang diupayakan melalui proses bimbingan. Disisi lain, potensi manusia dapat dibimbing dengan pendidikan islam guna adanya aktualisasi dengan baik dan terbentuk pribadi sesuai agama islam. Hal lain, untuk menciptakan makhluk dwi dimensi. Yang mana terdapat keseimbangan antara dunia dan akhirat, seperti dalam hal berilmu, beriman, dan juga beramal. 

Lebih-lebih, sejatinya manusia itu berkewajiban dalam hal patuh dan taat terhadap semua apa-apa yang diperintahkanAllah swt dan juga patuh terhadap segala yang menjadi larangan Nya yang mana diwujudkan dengan manusia itu dalam mengemban peran sebagai khalifah. 

Dalam perannya, manusia direalisasikan dengan kepatuhan dan ketaatan dalam pelaksanaan dari kekuasaan dan kehendak dari Allah swt, yang mana telah dicontohkan oleh nabi dan rosul sebagai salah dua dari makhluk Allah swt yang sempurna seperti dalam hal cara hidup, mengembangkan  hidup, dan memelihara diri dengan baik. Yang dengan begitu, manusia dapat hidup dan bertumbuh kembang yang terarah dalam kapasitas sempurna. Sempurna dalam akhlaq dan juga sempurna dalam aspek ketuhanannya.

Dengan dalih-dalih merealisasikan fungsi kekhalifahan, manusia pastinya juga memerlukan pendidikan dan ilmu pengetahuan guna menunjang kesuksesan. Karena dengan peran khalifah itu sendiri, manusia tidak diperbolehkan untuk berbuat kerusakan dengan hal kemungkaran yang bertolak belakang dengan kehendak Allah swt.

Penulis katakan, bahwa pendidikan ialah usaha strategis dalam rangka mencerdaskan manusia. Karena dengan pendidikan, manusia dapat menjadi sumber daya dan pribadi yang berkualitas dan menjadi aset bangsa tertinggi yang mana dapat berperan dimasa yang akan datang. Penulis dengan itu juga menegaskan,  bahwa manusia sangat amatlah perlu mengambah dunia pendidikan. Sangatlah mustahil bukan? Jika manusia dapat bertaqwa apabila tidak terdidik. 

Dapat dikatakan, bahwa pendidikan islam ialah salah satu syarat manusia untuk kembali dan bertaqwa hanya kepada Allah swt. Dalam hal lain, dengan itu manusia juga dapat teraktualisasi secara aktif dan konstrukrif sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan Sang Maha Pencipta. Lebih-lebih, penulis juga mengaitkan dengan manusia yang berpendidik dapat diharapkan menjadi sosok pribadi yang berkualitas bijak dan menyandang derajat yang mulia dihadapan Allah swt dengan memperoleh ridho di dunia sebagai bekal di akhirat kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun