Kurikulum berasal dari kata curere, kurir yang bermakna penyambung. Pada tujuan pendidikan yang dicapai dalam serangkaian program pembelajaran yang didistribusikan dalam kurikulum yang disampaikan. Sementara tujuan dari pendidikan islam itu sendiri adalah untuk sukses menjadikan peserta didik menjalin hubungan dengan Allah dan sukses menjadikan peserta didik untuk menjalin hubungan baik sesama manusia (khalifah) yang muttaqin. Berikut merupakan perbedaan antara Kurikulum Pendidikan Islam dengan Kurikulum Pendidikan Agama Islam:
- Kurikulum Pendidikan Islam adalah bahan pengajaran pendidikan islam berupa kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang telah disusun dengan sistematis kemudian diberikan kepada anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.
- Kurikulum Pendidikan Agama Islam adalah ajaran pokok yang meliputi masalah aqidah (keimanan), syariah (keislaman) dan akhlak (ihsan) yang kemudian dijabarkan dalam rukun iman dan rukun islam. Maka lahirlah ilmu fiqih dan ilmu akhlak.
Ada beberapa asas dalam kurikulum pendidikan islam yaitu:
- Filosofis : asas yang mendasar dan berdasarkan pemikiran yan komprehensif (menyeluruh), berfikir secara mendalam sampai keakar-akar, logis, sistematis.
- Sosiologis :Â asas yang mempertimbangkan kondisi masyarakat dan dinamikanya.
- Organisatoris :Â asas yang dikelola dan dikembangkan dengan manajemen pembelajaran yang tertata dan rapih.
- Psikologis : asas yang membertimbangkan perkembangan jiwa peserta didik.
Kemudian kurikulum juga mempunyai beberapa prinsip diantaranya :
- Universal
- Berhubungan dengan agama
- Keseimbangan
- Minat, bakat dan kemampuan
- Menghargai perbedaan
- Menerima perkembangan zaman
- Keterkaitan dengan Mata Pelajaran
- Pengalaman Hidup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H