Hingga saat ini. Aku sulit untuk melupakan kenangan berlibur bersama Nera di Kyoto. Beberapa bulan yang lalu. Aku berharap Nera juga begitu ya ? Mungkin aku benar -- benar mencintaimu. Karena sejak pertama kali bertemu. Mudah bagiku untuk membuka hati. Buat seorang perempuan Jepang terbaik sepertimu.
Dilema. Perpisahan kita ! Karena aku harus kembali ke Paris. Apa mampu menjaga kebahagiaan atau aku merasa semakin sunyi menjauhimu.Â
Nera seperti sosok perempuan kuat yang aku suka. Sehingga aku merasa beruntung menjadi teman guide selama liburan di Jepang, tempo hari. Tidak pernah ada rasa lelah. Sejak kita menjadi sahabat. Bahkan terlintas seperti sepasang kekasih ?
Seandainya rasa ini muncul saat itu ? Mungkin aku sudah mampu membuat Nera bahagia. Aku bisa menjadi laki -- laki paling beruntung. Karena bisa berjalan berdampingan dengan seseorang yang menjadi idola ? Menghabiskan waktu bersama -- sama.
Bagaimanapun juga, aku harus memberitahumu. Bukan menjadi sebuah pilihan. Melainkan sebuah kewajiban. Aku ingin terbang bagaikan seekor burung. Bebas menikmati indahnya dunia dari langit. Bersama Nera ? Mengikuti kemana arah yang hendak kita tuju. Dan suatu hari nanti. Kita akan bertemu kembali.
I Love You !
Kembali ke sekolahÂ
Kak Ryan masih terlihat seperti biasa. Malah semakin dekat dengan Aulia. Namun pada waktu -- waktu tertentu, mencuri -- curi kesempatan untuk dapat dekat dengan Nera.
Hanya saja, kehadiran Gery mampu mengalahkan rasa kagum Nera terhadap Kak Ryan.
Kak Ryan tamat sekolah. Acara perpisahan digelar di aula sekolah. Dengan sebuah pesta sekolah yang sederhana. Kak Ryan mengumumkan akan melanjutkan kuliah di University of Tokyo. Mengambil Fakultas Kedokteran.
Perpisahan dengan teman -- teman di SMA Sendai Ikuei Gakuen, Kyoto
