Mohon tunggu...
Nila Sumii
Nila Sumii Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Tattwa Panca Sraddha dalam Memperkuat Identitas Agama dan Mencegah Konflik Sosial di Kalangan Umat Hindu

20 Maret 2024   14:05 Diperbarui: 20 Maret 2024   15:31 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun Kesadaran dan Harmoni: Peran Tattwa Panca Sraddha dalam Memperkuat Identitas Agama dan Mencegah Konflik Sosial di Kalangan Umat Hindu di Indonesia

Membangun Kesadaran dan Harmoni: Peran Tattwa Panca Sraddha dalam Memperkuat Identitas Agama dan Mencegah Konflik Sosial di Kalangan Umat Hindu di Indonesia
Putu Nila Sumi Gangga (2314091024)
S1 Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Buleleng, Bali, Indonesia E-mail : nila.sumi@student.undiksha.ac.id

ABSTRAK
Agama memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan kehidupan sosial masyarakat. Indonesia merupakan negara yang berlandaskan pada Pancasila, yakni pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa yang artinya agama memiliki tempat yang sangat penting dalam membangun kehidupan bermasyarakat. Bagi umat Hindu, ajaran Tattwa Panca Sraddha dapat menjadi landasan moral dan spiritual yang mendasar. Namun, dengan adanya kompleksitas zaman yang semakin modern sering kali menghadirkan tantangan bagi umat Hindu dalam mempertahankan kepatuhan terhadap ajaran Tattwa tersebut. Artikel ini digagas bertujuan untuk menyelidiki lebih dalam mengenai tantangan yang dihadapi oleh umat Hindu dalam menjaga kesucian ajaran Tattwa Panca Sraddha serta menawarkan solusi yang konkret untuk memperkuat identitas agama yang mereka anut dan mencegah timbulnya konflik sosial didalam komunitas umat Hindu.
Kata kunci : agama,tattwa, tantangan

1. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau. Untuk itu negara Indonesia disebut sebagai negara multikultural yang mengakui bahwa adanya 6 agama, salah satunya ialah agama Hindu. Agama Hindu telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia khususnya di Pulau Bali. Budaya dan kepercayaan Hindu telah ada dan berkembang sejak berabad-abad hingga saat ini. Ajaran-ajaran yang dimuat dalam agama Hindu mencakup nilai-nilai moral, etika, dan spiritual yang tidak hanya digunakan untuk membentuk fondasi kehidupan spiritual individu, tetapi juga dijadikan sebagai pilar kehidupan sosial dan budaya di tengah-tengah masyarakat Hindu.
Indonesia adalah negara yang berlandaskan pada prinsip ketuhanan, yang dimana agama memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional dan menjaga keragaman budaya yang ada di antara masyarakat multikultur. Prinsip-prinsip ajaran agama termasuk agama Hindu, tercermin dalam konstitusi negara yang menegaskan pentingnya menjaga harmoni antar umat beragama agar tidak menimbulkan isu-isu sosial yang berdampak pada munculnya konflik antar umat beragama.
Namun, ditengah pesatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian modern karena arus globalisasi, tentunya membawa dampak pada kehidupan sosial budaya masyarakat yang dimana tantangan-tantangan mulai dirasakan umat beragama khususnya bagi pemeluk agama Hindu dalam menjaga kesucian dan keutuhan ajaran agama mereka. Pengaruh budaya asing ataupun budaya populer yang sering kali menyepelekan dan merendahkan nilai-nilai agama, minimnya akan pemahaman mengenai prinsip-prinsip ajaran agama, serta desakan dan tekanan ekonomi menjadi pemicu dari beberapa anggota komunitas Hindu untuk mengabaikan prinsip-prinsip ajaran agamanya, seperti moral dan etika untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan inilah tantangan nyata yang sedang dialami oleh masyarakat.
Dengan ini, kita dapat mengeksplorasi lebih dalam mengenai tantangan-tantangan yang tengah dihadapi oleh umat Hindu dalam menjaga kepatuhan terhadap ajaran Tattwa Panca Sraddha serta dapat menawarkan solusi-solusi yang dapat membantu memperkuat identitas agama Hindu dan mencegah terjadinya konflik sosial di dalam komunikasi Hindu. Dengan adanya pemahaman yang lebih mendalam mengenali tantangan-tantangan ini diharapkan kita dapat merumuskan langkah-langkah konkret untuk dapat membantu membangun kesadaran, harmoni, dan juga stabilitas dikalangan umat Hindu di Indonesia.
2. Metode
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian model Deskriptif Kualitatif. Dalam penelitian ini akan tersaji sebuah data dalam bentuk kata tertulis ataupun lisan berdasarkan dengan keterangan serta asumsi dari perilaku dan orang-orang yang diamati sebagai subjek penelitian. Data deskriptif yang dimaksud adalah data yang berkaitan dengan interpretasi prinsip-prinsip ajaran Tattwa Panca Sraddha, tantangan yang dihadapi oleh umat Hindu untuk tetap menjaga kesucian ajaran Tattwa Panca Sraddha serta menemukan solusi yang konkret dan potensial untuk mengatasi tantangan tersebut.
3. Hasil dan Pembahasan
Tantangan yang tengah dihadapi oleh umat Hindu sangatlah kompleks dan multidimensi. Salah satu tantangan utamanya adalah penurunan pemahaman dan pengalaman ajaran agama terutama Tattwa Panca Sraddha yang dihasilkan dari berbagai faktor, seperti pengaruh budaya populer yang mengabaikan nilai-nilai agama, minimnya pendidikan agama yang mendalam, dan kurangnya pemahaman akan prinsip-prinsip ajaran agama dalam konteks modernisasi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, desakan dan tekanan ekonomi juga menjadi faktor yang signifikan dalam melanggar prinsip-prinsip moral dan etika demi memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, terdapat juga tantangan internal dalam bentuk kurangnya dukungan serta solidaritas antar anggota komunitas Hindu, ketidaktersediaan sumber daya yang memadai untuk menunjang praktik keagamaan, serta ketidakseimbangan kepentingan dan pandangan antar kelompok dalam komunitas Hindu yang turut berkontribusi dalam menyimpannya ajaran agama.
Implikasi dari tantangan-tantangan tersebut adalah terjadinya penyimpangan dari ajaran Tattwa Panca Sraddha yang pada akhirnya akan menyebabkan ketegangan dan konflik sosial di dalam komunitas Hindu. Penyimpangan ini mencakup perilaku yang menyimpang dari prinsip-prinsip moral dan etika, seperti diskriminasi, ketidakadilan, dan tindakan kekerasan. Namun, meskipun terdapat tantangan-tantangan yang tampak rumit, terdapat juga solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Langkah-langkah konkret yang dapat dijalankan termasuk juga meningkatkan pendidikan agama yang lebih dalam dan inklusif, pengembangan program-program pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, penguatan solidaritas serta dukungan antar anggota komunitas Hindu dan juga peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi mereka.
Selain itu, peran tokoh agama juga sangat diperlukan untuk memotivasi serta membimbing umat Hindu untuk tetap mempertahankan kepatuhan terhadap ajaran agama. Untuk itu penting adanya kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat Hindu dalam merancang serta melaksanakan program-program yang mendukung praktik keagamaan yang menjadi kunci dari kokohnya identitas agama dan mencegah terjadinya konflik sosial di kalangan masyarakat Hindu serta menciptakan harmoni dan kedamaian yang berkelanjutan di dalam masyarakat.
4. Penutup
a. Kesimpulan
Kesimpulan dari pemahaman tentang tantangan yang dihadapi umat Hindu adalah bahwa mereka menghadapi kompleksitas yang melibatkan berbagai faktor internal dan eksternal. Ini termasuk penurunan pemahaman ajaran agama, tekanan budaya populer, kurangnya pendidikan agama yang mendalam, dan tekanan ekonomi. Tantangan ini dapat menyebabkan penyimpangan dari prinsip-prinsip moral dan etika, yang pada gilirannya dapat menyebabkan ketegangan dan konflik sosial di dalam komunitas Hindu. Untuk mengatasi tantangan ini, langkah-langkah konkret harus diambil. Pertama, meningkatkan pendidikan agama yang lebih dalam dan inklusif untuk memperkuat pemahaman akan ajaran agama. Kedua, pengembangan program pembangunan masyarakat yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan memenuhi kebutuhan hidup. Ketiga, memperkuat solidaritas dan dukungan antar anggota komunitas Hindu untuk mengatasi kurangnya dukungan internal. Terakhir, pentingnya peran tokoh agama dalam membimbing dan memotivasi umat Hindu untuk tetap mempertahankan kepatuhan terhadap ajaran agama.
b. Saran
Untuk melakukan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat Hindu dalam merancang serta melaksanakan program-program yang mendukung praktik keagamaan. Dengan demikian, diharapkan dapat menciptakan harmoni dan kedamaian yang berkelanjutan di dalam masyarakat Hindu serta mencegah terjadinya konflik sosial.

5. Daftar Pustaka
Hariyanto, D., & Gunawan, W. (2022). Pentingnya Ajaran Panca Sradha Untuk Membentuk Militansi Agama Generasi Hindu. SWARA WIDYA: Jurnal Agama Hindu, 2(1).
Wartayasa, I. K. (2018). Kebudayaan Bali dan Agama Hindu. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 1(2), 173-192.
Suryanan, I. P. F. (2020). Pendidikan Agama Hindu Dalam Lontar Tutur Kumara Tattwa (Konsep, Substansi, dan Nilai). Nilacakra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun