Di setiap langkah hidup, kita sering terjebak dalam rutinitas penuh tantangan yang kadang membuat kita merasa lelah dan terpuruk. Setiap kali kesulitan datang, mengeluh seolah menjadi cara yang mudah untuk meredakan ketegangan dalam diri. Rasanya mengeluh adalah cara paling sederhana untuk melampiaskan segala rasa sakit, kekecewaan, atau ketidakberdayaan yang kita rasakan. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa ada saatnya kita harus berhenti mengeluh? Aku dulu berpikir bahwa setiap masalah yang kuhadapi adalah yang terbesar dan paling berat. Ketika hidup terasa tidak adil, ketika orang-orang di sekitar tampak lebih bahagia, atau ketika harapan yang kupegang rapuh, mengeluh menjadi jalan keluar yang paling cepat. Tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai menyadari sebuah kenyataan yang tidak bisa lagi kuabaikan: mengeluh tidak akan membawa solusi apapun.
Aku mulai belajar untuk berhenti mengeluh ketika aku mulai meminjam telinga dari orang-orang di sekitarku. Aku sering menceritakan kesulitanku kepada teman-teman atau keluarga, berharap mendapatkan penghiburan atau sekadar tempat untuk melepaskan semua beban. Namun, setiap kali aku bercerita tentang betapa beratnya hidupku, sering kali aku mendengar jawaban yang sederhana, "Lukamu tak seberapa." Pada awalnya, kata-kata ini terasa menyakitkan. Aku merasa tidak dihargai, merasa bahwa masalahku dianggap sepele. Namun, lambat laun aku mulai menyadari bahwa ungkapan itu sebenarnya sebuah bentuk kesadaran yang membantu aku membuka mata. Lukaku mungkin memang tak seberapa jika dibandingkan dengan penderitaan orang lain yang lebih berat, tetapi bukan berarti rasa sakit yang kurasakan tidak sah. Justru, hal ini mengajarkan aku untuk melihat lebih dalam pada diri sendiri, untuk memahami bahwa setiap masalah memiliki ukurannya sendiri bagi setiap individu. Meskipun ada orang yang menghadapi kesulitan yang lebih besar, itu tidak berarti bahwa perjuangan kita harus dilupakan atau dianggap remeh.
Aku belajar bahwa mengeluh sering kali membuat kita terjebak dalam lingkaran ketidakberdayaan. Ketika kita mengeluh, kita terlalu fokus pada luka dan kesulitan yang kita hadapi, sehingga kita kehilangan kesempatan untuk mencari solusi atau bahkan untuk mensyukuri hal-hal baik yang masih ada dalam hidup. Mengeluh hanya memperburuk keadaan, membuat kita semakin merasa terperangkap dalam masalah tanpa mencari jalan keluar. Bukan berarti aku mengabaikan perasaan atau menutup mata terhadap kenyataan yang ada. Namun, aku mulai belajar untuk mengalihkan fokus. Mengeluh tidak akan mengubah apa pun, tetapi tindakan nyata untuk memperbaiki keadaan adalah hal yang lebih bermanfaat. Saat kita terlalu lama terjebak dalam keluhan, kita tidak hanya membuang waktu, tetapi juga energi yang bisa digunakan untuk menciptakan perubahan dalam hidup kita.
Aku mulai mencoba untuk lebih menghargai apa yang aku miliki. Setiap kali aku merasa terpuruk, aku berhenti sejenak dan mengingatkan diriku sendiri bahwa masih banyak hal yang bisa aku syukuri. Mungkin tidak semua hal berjalan sesuai harapan, tetapi aku memiliki keluarga, teman, dan banyak kesempatan yang bisa aku manfaatkan. Mengeluh hanya akan membatasi pandanganku dan membuatku terfokus pada hal-hal negatif. Padahal, hidup ini penuh dengan kemungkinan dan pilihan yang bisa membawaku menuju masa depan yang lebih baik. Ketika kita berhenti mengeluh, kita memberi ruang pada diri kita untuk berkembang. Kita bisa melihat dunia dengan lebih jernih, dan lebih memahami bahwa setiap rintangan adalah bagian dari proses belajar. Setiap luka yang kita alami, tidak peduli seberapa besar atau kecil, memiliki nilai yang mengajarkan kita untuk menjadi lebih kuat. Dalam setiap kesulitan, ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil.
Kini, aku berusaha untuk lebih banyak bertindak daripada mengeluh. Jika ada masalah, aku berusaha mencari solusi. Jika ada kekurangan, aku belajar untuk memperbaikinya. Jika ada rasa sakit, aku mencoba untuk menghadapinya dengan sabar dan dengan hati yang terbuka. Aku sadar bahwa hidup ini tidak selalu mudah, tetapi dengan berhenti mengeluh dan lebih fokus pada cara untuk bangkit, aku bisa menghadapi segala tantangan dengan lebih tegar. Melalui perjalanan ini, aku mulai menyadari bahwa hidup bukan tentang seberapa besar luka yang kita alami, tetapi bagaimana kita memilih untuk menghadapinya. Mengeluh hanya akan membatasi potensi kita, sedangkan tindakan dan sikap positif akan membuka banyak peluang untuk tumbuh dan berkembang. Aku belajar bahwa hidup ini adalah perjalanan, dan setiap langkah yang kita ambil, baik itu besar atau kecil, membawa kita lebih dekat pada kedewasaan dan kebijaksanaan.
Aku belajar untuk berhenti mengeluh karena setiap kali aku pinjam telinga dari orang lain, aku ingat bahwa setiap orang punya cerita mereka sendiri. Setiap orang berjuang dengan cara mereka, dan setiap orang punya cara mereka sendiri untuk bangkit. Aku tidak ingin menjadi orang yang terjebak dalam keluhan, tetapi orang yang mampu mencari cara untuk menjadi lebih baik, lebih kuat, dan lebih bijaksana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI