Pemulihan bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan panjang yang penuh pelajaran. Banyak yang mengira bahwa sembuh berarti kembali menjadi versi diri yang sempurna, utuh, dan tanpa luka. Namun, kenyataannya, sembuh bukan tentang menghapus luka atau mengembalikan waktu. Sembuh adalah menerima diri kita apa adanya, lengkap dengan segala bekas luka yang telah membentuk kita.Sembuh dimulai ketika kita berani berdamai dengan diri sendiri, tanpa menunggu dunia menjadi sempurna atau masalah selesai. Tantangan terbesarnya adalah memaafkan diri sendiri---sesuatu yang sering kali lebih sulit daripada memaafkan orang lain. Dibutuhkan keberanian untuk berhenti bertanya, "Mengapa aku?" dan mulai bertanya, "Bagaimana aku bisa bangkit?"
Pemulihan bukan soal melupakan, tetapi belajar untuk hidup berdampingan dengan luka-luka kita. Luka tidak perlu mendefinisikan siapa kita. Tidak semua harapan akan terpenuhi, tetapi selalu ada ruang untuk menemukan kedamaian. Berdamai dengan diri sendiri adalah bentuk cinta diri yang paling murni---menerima kelemahan, kegagalan, dan ketidaksempurnaan tanpa terus menghukum diri sendiri.
Ketika kita melihat diri sendiri sebagai manusia yang wajar---yang bisa salah, gagal, dan kecewa---itulah awal dari pemulihan sejati. Tidak perlu terburu-buru, karena setiap langkah, bahkan hari yang terasa buruk, adalah bagian dari proses. Hari-hari ketika kita merasa lemah pun memiliki peran penting dalam membangun kekuatan baru.
Pada akhirnya, pemulihan tidak tentang membuktikan apapun kepada dunia. Ia adalah tentang berdiri di depan cermin, menerima diri kita sepenuhnya, dan berkata, "Aku baik-baik saja." Ketika kita mencapai titik itu, luka kita bukan lagi beban, melainkan sumber kekuatan yang bisa menerangi jalan orang lain.
Pemulihan adalah perjalanan yang tidak pernah berhenti. Ia mengajarkan kita tentang penerimaan, keberanian, dan cinta sejati---baik untuk diri sendiri maupun untuk dunia di sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H