Mohon tunggu...
Nilam Sari Saputri
Nilam Sari Saputri Mohon Tunggu... -

Manusia biasa seperti manusia-manusia lainnya yang ingin terus belajar, berbagi dan mencoba memaksimalkan hasil dari kesederhanaan dan keterbatasan yang dimiliki. visit my Flickr Photostream : http://www.flickr.com/photos/nilamss/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Journalist Trip - Explore Pesawaran

2 Agustus 2010   04:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:23 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kabupaten Pesawaran merupakan Kabupaten yang baru terbentuk menyimpan segudang potensi wisata yang jika dikelola dengan baik akan meningkatkan pendapatan daerah dan penduduk setempat. Terdapat lebih dari 30 pulau yang masuk dalam cakupan Kabupaten Pesawaran yang memiliki karakter pantai berbeda, mulai dari pantai berpasir yg landai hingga pantai berbatu karang. Beberapa dari pulau tersebut sangat cocok sekali untuk dilakukan snorkling maupun diving dengan jernihnya air sehingga kita bisa melihat keindahan dunia bawah air.

Kali ini saya mengikuti perjalanan "Journalist Trip - Explore Pesawaran" yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Pesawaran bekerjasama dengan Yayasan Ekowisata Cikal dan para jurnalis lokal maupun nasional pada tanggal 30-31 Juli 2010. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk mempromosikan dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Pesawaran. Perjalanan dimulai dari Dermaga di Ketapang, Padang Cermin menuju Pulau Balak dengan menyewa perahu motor memakan waktu sekitar 20 menit. Deru suara mesin motor namun dimanjakan dengan pemandangan pulau-pulau kecil mengiringi perjalanan kami hingga sampai ke Pulau Balak (tempat kami menginap). Sesampainya di Pulau Balak saya ikut berkeliling Pulau bersama rekan-rekan dari Komunitas Pecinta Fotografi Lampung (BE-PFL) untuk kegiatan hunting foto, dan beberapa dari Komunitas Diving melakukan snorkling/diving disekitar Pulau Balak (tapi saya tidak snorkling disini, maklum tidak bisa berenang :-p). Keesokan paginya saya dan rekan-rekan dari Komunitas Pecinta Fotografi Lampung (BE-PFL) melanjutkan perjalanan ke Muara Bawang untuk mencari Burung Belibis. Kami kurang beruntung, setelah menyusuri muara dan rawa tidak menemukan seekorpun burung Belibis. Namun setelah kami keluar dari muara akhirnya keberuntungan menghampiri pencarian kami. Sekawanan burung Belibis terbang melintas diatas kepala kami kemudian hinggap di pohon Bakau. Kemudian kami lanjutkan hunting foto kegiatan para nelayan pagi hari (tempat yang cocok untuk hunting foto Human Interest bagi para pecinta fotografi) Puas mengambil gambar kegiatan nelayan, kamipun menuju Pulau Lunik. Pulau kecil yang tanpa penghuni ini memiliki pantai yang sangat landai dan air yang jernih. Teman-temanpun menceburkan diri untuk berenang, "maklum jarang ketemu pantai bening seperti disini :)". Dilihat dari bekas bangunan permanen seperti Pulau Lunik pernah dibangun sebuah resort namun menurut penuturan Pak Sa'ad (pemilik perahu motor yang mengantarkan kami) resort tersebut lama tidak terurus dan akhirnya hancur menyisakan puing-puing bangunan saja. Sangat disayangkan potensi tempat wisata Pulau Lunik sia-sia begitu saja karena tidak dikelola dengan baik. Waktu menunjukkan pukul 09.00 namun terik matahari mulai terasa (cuaca sangat cerah pada saat itu) dan kamipun bertolak menuju Pulau berikutnya yaitu Pulau Loh. Pulau ini dihuni oleh satu keluarga (tapi saya lupa nama Bapak/Ibu yang menghuninya). Di pulau ini terdapat pula beberapa cottage/villa milik penduduk kota. Hari menjelang siang, usai bercengkrama dengan Bapak penjaga Pulau Loh (yang saya lupa namanya :p) kami kembali menuju Pulau Balak tempat kami bermalam dengan perut keroncongan (belum sempat sarapan karena kami bangun pagi sekali untuk berangkat ke Muara Bawang). Panas terik matahari membakar kulit kami, namun kami menuju sisi lain Pulau Balak yang memiliki karakter pantai yang landai (berbeda dengan sisi pulau yang kami telusuri kemarin dengan karakter pantai berbatu karang). Ternyata kami disajikan pemandangan tak kalah dengan Pulau Lunik maupun Pulau Balak. Mumpung ada spot bagus dan ada model dadakan (panitia kegiatan Journalist Trip) kami pun hunting foto (lagi) :p. Usai makan siang kami bersiap-siap kembali ke Dermaga Ketapang, Padang Cermin. Tak lupa di perjalanan pulang sebelum sampai ke dermaga kami mampir di Tanjung Putus yang merupakan tempat budidaya ikan Kerapu yang menjadi komoditas ekspor internasional. Perlu diketahui ikan kerapu bebek harganya mencapai 50$/Kg jika sudah di ekspor ke luar negeri. Tanjung Putus adalah tempat favorit bagi pecinta olahraga Diving/Snorkling di Lampung. Di tempat ini sangat mungkin menyentuh ikan saat melakukan diving/snorkling. Setelah mampir sebentar di Tanjung Putus kami melanjutkan perjalanan pulang kembali ke dermaga Kampung Nelayan Ketapang dan kembali ke rumah. Walau tubuh lelah dan kulit terbakar matahari namun perjalanan kali ini sangat menggembirakan sekali, selain membuka wawasan saya mengenai pariwisata di Lampung juga menyadarkan saya bahwa potensi wisata di Lampung tak kalah dengan Bali ataupun Lombok, jadi saya tak perlu jauh-jauh liburan ke luar Lampung :))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun