Mohon tunggu...
Nilam Sari Pailokol
Nilam Sari Pailokol Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Melankolis Plegmatis👣

be a good writer_Penikmat serpihan-serpihan tinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang Abadi Bersama Senja

19 November 2021   22:19 Diperbarui: 19 November 2021   22:20 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu yang Abadi Bersama Senja
Karya: Nilam Sari Pailokol

Dalam jeda ruang dan waktu, aku merindukanmu. Dalam alunan merdu angin kala senja, aku merindukanmu. Dalam derap langkah di persimpangan jalan, aku merindukanmu.

Jingga mulai meniti malam. Mentari melambai pamit, perlahan tenggelam meredupkan cahaya angkasa. Namun, aku masih menggenggam rindu untuk orang yang sama. Setiap rasa dalam tabung hati masih terisi penuh namamu. Terkadang membuatku sesak.

Pergimu menyisakan kenang yang tak juga hilang. Mimpi-mimpi membawaku terbang ke bait harap nan tak henti merindukan sua. Lidah pun kelu, saat beribu tanya tentang kabarmu memenuhi lemari logika. Akankah kau juga sama?

Mengapa harus ada temu jika akhirnya akan berpisah?
Semesta mempermainkanku dalam dongeng kehidupan. Alurnya bak jalan berkelok. Aral gendala menghiasi, kerikil hambatan menungguku menepi. Aku boleh letih, tapi tidak untuk berhenti. Berjuta cita dan cerita hidup pun serta-merta kujejaki, meski bayangmu memaut lekat dalam netra.

Biarlah tumpukkan rindu ini berlalu. Kan kunikmati hingga ia lelah dan pergi.

Kisah kita pun perlahan menghilang bersama lembayung senja. Akan datang esok yang kan kembali kujumpa. Dalam detik pergantian gelap, Kusimpan rapat kisah dalam peti hati, untuk rasa yang pernah hadir dan kamu yang pernah ada.


Terimakasih untuk cerita indah yang turut kau tulis dalam bait-bait puisi hidupku. Prosa nan menawan mengalir syahdu pada sajak yang pernah kulalui. Kini, tinggalah diri bermukim  rindu nan berubah menjadi candu. Bersanggah pinta tuk dirimu yang telah jauh. Dalam tiap sujudku, kuteguhkan namamu. Tenanglah di keabadian, damailah  bersama doaku dalam peristirahatanmu.


Janjiku untuk bahagiaku.


Mekarsari, 30-08-2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun