(BATANG) - Pandemi Covid-19 di Indonesia yang sampai saat ini masih belum selesai. Di tengah pandemi ini, Universitas Ngudi Waluyo (UNW) mengadakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dengan tema "Percepatan Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi". Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 26 Juli sampai dengan 21 Agustus 2021 yang dilaksanakan di daerah domisili masing-masing mahasiswa dan dihimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Berbagai aksi nyata ditunjukkan melalui program kerja inovatif oleh masing-masing mahasiswa. Salah satu daerah yang menjadi lokasi KKN-T ini yaitu Desa Pasekaran yang berada di Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Pelaksana KKN-Tematik di Desa Pasekaran ini bernama Nilam Prabawati seorang Mahasiswa S1 Farmasi-Transfer UNW yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan yakni Bapak Ns. Sukarno, M.Kep. Salah satu program kerja yang dilaksanakan yakni mengajak ibu-ibu dasa wisma (dawis) RT 04/RW 04 Desa Pasekaran dalam mengikuti pelatihan pembuatan "sabun pelangi".
Kegiatan ini dilaksanakan di rumah ketua dawis RT 04/RW 04 Desa Pasekaran dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini dilakukan karena melihat kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas) . Salah satu dari 5M yaitu mencuci tangan menggunakan sabun. Sehingga perlu dilakukan sebuah inovasi agar masyarakat lebih semangat dalam menerapkan 5M khususnya mencuci tangan.
Sabun pelangi ini merupakan sabun cuci tangan berbentuk padat. Formula sabun yang digunakan dalam pembuatan sabun cuci tangan ini berbasis saponifikasi. Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak/minyak dengan larutan alkali. Dalam pembuatan sabun sering digunakan bermacam-macam lemak ataupun minyak sebagai bahan baku. Jenis-jenis minyak ataupun lemak yang digunakan dalam pembuatan sabun ini akan mempengaruhi sifat-sifat sabun tersebut, baik dari segi kekerasan, banyaknya busa yang dihasilkan, maupun pengaruhnya bagi kulit. Untuk itu dalam pembuatan sabun perlu dipilih jenis minyak dan lemak yang sesuai dengan kegunaan sabun itu sendiri.
Dalam kegiatan KKN-T ini digunakan kombinasi minyak zaitun, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Minyak zaitun (olive oil) merupakan minyak yang penting dalam sabun karena memberikan kelembutan pada kulit, minyak kelapa (coconut oil), memberikan busa yang melimpah pada sabun mandi dan juga berkontribusi terhadap kekerasan sabun batang. Dan untuk minyak kelapa sawit (palm oil), merupakan minyak utama dalam pembuatan sabun, mayoritas sabun konvensional menggunakan minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit memberikan kekerasan pada sabun mandi dan mempercepat proses saponifikasi.
Proses pembuatan sabun (reaksi saponifikasi) merupakan proses kimia. Proses kimia tersebut menghasilkan sabun dan gliserol. Untuk itu diperlukan perbandingan antara minyak dan alkali yang tepat untuk menghasilkan sabun yang baik. Dalam pembuatan sabun ini digunakan perbandingan minyak, NaOH, dan aquadest sebesar (100:14:38), perbandingan ini dipilih berdasarkan perhitungan menggunakan the soap calculator.
Kemudian saat pembuatan sabun tersebut akan diberikan pewarna dan penambahan pewangi agar lebih menarik, sehingga produk ini dinamakan "sabun pelangi". Pada kegiatan pelatihan ini ibu-ibu dawis terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan ditunjukkan dengan aktif bertanya serta ada juga yang ikut serta dalam mempraktikkan pembuatan “sabun pelangi” secara langsung.