Mohon tunggu...
Nilam Fauzani
Nilam Fauzani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa dari UIN sunan Gunung djati bandung. hobi saya adalah membaca dan ingin memulai bakat saya menjadi seorang penulis. motto saya adalah lakukanlah dan selesaikanlah apa yang sudah kita mulai, tetaplah jadi diri sendiri dan tetap berdiri di atas kaki sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lintas budaya dan moderasi beragama melalui tradisi

14 Desember 2024   13:05 Diperbarui: 14 Desember 2024   12:53 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

upaya lintas iman dan moderasi beragama melalui tradisi keluarga

           Keberagaman adalah salah satu ciri khas yang memperkaya budaya Indonesia. Dalam masyarakat yang majemuk, perbedaan agama, suku, dan latar belakang sering kali menjadi tantangan. Namun, jika dikelola dengan baik, perbedaan ini justru bisa menjadi sumber kekuatan dan inspirasi.
            Kegiatan ini juga menjadi ruang nyata untuk mempraktikkan toleransi. komunitas agama hadir tidak hanya sebagai pelaku, tetapi juga sebagai peran dalam kegiatan ini. Kolaborasi ini menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para peserta dan panitia. Diskusi panel yang diadakan selama kegiatan pun menyoroti pentingnya dialog antaragama dalam membangun saling pengertian. Melalui dialog, para keluarga ini diajak untuk mengenal dan memahami perspektif yang berbeda. Proses ini penting dalam membangun empati, mengurangi prasangka, dan menghilangkan stereotip. Dalam suasana yang penuh kreativitas, kegiatan ini  membuktikan bahwa toleransi bukan sekadar teori, melainkan sesuatu yang bisa diwujudkan dalam tindakan nyata.

            Selain mempererat hubungan antarsaudara, kegiatan juga memiliki peran sebagai alat transformasi sosial. Pesan-pesan yang disampaikan dalam kegiatan ini tidak hanya berhenti pada panggung atau kanvas, tetapi juga menginspirasi perubahan sikap di masyarakat. Dengan mengedepankan adat istiadat  ini mampu menggerakkan publik untuk lebih menghargai perbedaan dan berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang inklusif.

            Tradisi ini memiliki kekuatan yang unik dalam menyampaikan pesan tanpa batasan bahasa maupun keyakinan. Melalui tradisi, nilai-nilai universal seperti perdamaian, toleransi, dan solidaritas dapat disampaikan dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diterima oleh berbagai kalangan. Dalam kegiatan family gathering  yang menjadi tradisi dalam keluarga , yang menjadi alat komunikasi yang melampaui sekat-sekat perbedaan. Sebagai contoh, family gathering yang diadakan oleh keluarga yang lintas agama sehingga mampu menyatukan elemen keluarga dari berbagai daerah. Sementara itu, kegiatan ini juga  menampilkan beberapa karya yang menggambarkan pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni. Kegiatan family gathering ini bukan hanya hiburan, tetapi juga refleksi atas kehidupan bersama dalam masyarakat yang plural.

            Kegiatan family gathering ini  adalah bukti bahwa Tradisi dapat menjadi jembatan yang kokoh di tengah keberagaman. Melalui kegiatan ini, kita diajak untuk merayakan perbedaan, bukan menjadikannya sebagai sumber konflik. Di tengah tantangan global yang sering memecah belah, kegiatan ini memberikan harapan bahwa harmoni dapat tercapai ketika kita membuka diri untuk saling mengenal dan menghargai. Adat istiadat tidak hanya memperindah kehidupan, tetapi juga menjadi pilar penting dalam membangun tali persaudaraan yang damai dan berkeadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun