Mohon tunggu...
Nila Mayang sari
Nila Mayang sari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya menyukai hal-hal baru yang belum pernah saya rasakan sebelumnya seperti membaca, bersosialisasi dengan orang-orang baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Kelas Inklusi Menurut Perspektif Islam

27 Juni 2024   14:50 Diperbarui: 27 Juni 2024   15:18 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan bagian komponen yang sangat penting dalam memajukan peradaban bangsa. Jika suatu negara ingin maju, kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Pendidikan akan sangat berkualitas dan kompeten jika pemerintah menaruh perhatian khusus pada pengajar dan siswa di semua tingkat lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya pendidikan Islam. Semua orang tahu bahwa tujuan utama pendidikan adalah untuk menghasilkan siswa yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masing-masing siswa memiliki kelemahan dan kelebihan. Menurut Mansir (2018), akal adalah bakat unik yang memungkinkan manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan itu harus dikembangkan dengan berbagai cara, dan pendidikan adalah salah satunya.

Islam dianggap sebagai agama yang diturunkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta, atau disebut sebagai rahmatan lil'Alamin. Di sisi lain, Islam juga berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan mereka. Itu juga berlaku untuk pendidikan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk membangun karakter yang baik sehingga individu-individu tersebut memiliki akidah dan akhlak yang kuat dan mampu menjadi contoh bagi orang lain di sekitar mereka, terutama di institusi pendidikan Islam itu sendiri (MansirF, 2020).

Sekolah inklusi sangat menghargai siswa ABK. Modelnya menekankan keterpaduan penuh dan penghapusan keterbatasan melalui prinsip pendidikan untuk semua. Sekolah inklusi tidak membedakan siswa normal dan ABK dalam proses pembelajaran. Sistem pendidikan inklusi dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan siswa reguler dan ABK dengan mengubah kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan sarana dan prasarana (Febri Yatimko, dkk, 2015: 78).

Pendidikan inklusi berarti suatu sistem pendidikan yang dirancang dan diatur untuk tidak memilah atau membedakan fisik, mental, emosional sosial, dan bahkan ekonomi sosial peserta didik. Ini terutama berlaku untuk lembaga pendidikan Islam, seperti sekolah Islam dan Madrasah tu tidak membedakan atau membedakan fitur (kelebihan atau kekurangan) seseorang atau peserta didik secara fisik, mental, emosional sosial, dan bahkan ekonomi sosial. Karena itu, setiap siswa yang ingin bersekolah memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan pendidikan dan pengetahuan yang sama, tanpa adanya perbedaan, bahkan jika perbedaan itu kecil (Mahabbati, 2012).

Keprofesionalan seorang guru sangat penting. Bahkan seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan, salah satunya adalah kompetensi profesional. Profesional berasal dari kata "profesio" dalam bahasa Inggris, yang berarti mengakui, diakui, atau menyatakan ahli, atau suatu bidang pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Agar pembelajaran di kelas berjalan dengan baik dan optimal, seorang guru harus profesional dalam manajemen kelas agar pembelajaran mampu berjalan dengan lancar.

Menurut Suharsimi Arikunto, "manajemen pendidikan itu sendiri adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien". Salah satu komponen manajemen pendidikan adalah manajemen kelas. Pada awalnya, kata manajemen hanya digunakan di dunia bisnis atau komersial. Dalam dunia pendidikan, istilah administrasi lebih digunakan. Oleh karena itu, istilah "administrasi sekolah" sangat populer baik dalam konteks maupun materi institusi pendidikan. Administrasi  Pendidikan dan  administrasi  kelas,  adalah  dua  hal   yang  saling  melengkapi  dalam  penerapanya khsusnnya dalam kegiatan belajaran mengajar.

Malayu S. P. Hasibuan mengatakan bahwa "manajemen" dan "kelas" adalah kata-kata yang membentuk konsep manajemen kelas: "Manajemen dalam Bahasa Inggris artinya to manage, artinya mengatur atau mengelola". Menurut A. F. Stoner, "manajemen suatu proses perencanaan, pengorganisasian, dan mengunakkan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan". berarti manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Berikut adalah beberapa aspek penting dari manajemen kelas inklusi menurut pandangan Islam:

  • Keadilan (Al-Adl)  Dalam Islam, keadilan merupakan nilai yang sangat penting. Manajemen kelas inklusi harus memastikan bahwa setiap siswa, terlepas dari kemampuan atau latar belakangnya, diperlakukan dengan adil dan diberi kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Firman Allah dalam Al-Qur'an surat (An-Nahl: 90):

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat.

  • Kasih Sayang (Ar-Rahmah) Pendekatan inklusi dalam pendidikan harus didasarkan pada kasih sayang. Guru harus memperlakukan semua siswa dengan kasih sayang dan kesabaran, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan tidak diskriminatif. Firman allah dalam Al-Qur'an surat (Al-Anbiya: 107):

  • Artinya: Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.
  • Menghormati Perbedaan, Islam mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan dan mengakui keberagaman sebagai bagian dari ciptaan Allah. Dalam kelas inklusi, perbedaan kemampuan, latar belakang, dan kebutuhan siswa harus dihargai dan diterima. Firman allah dalam Al-Qur'an surat (Al-Hujurat: 13):

  • Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti".
  • Pemberdayaan dan Potensi Individu, Setiap individu memiliki potensi unik yang harus diberdayakan. Dalam Islam, pendidikan adalah sarana untuk mengembangkan potensi ini sehingga setiap orang dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Guru harus memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan individu siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal. Firman allah dalam Al-Qur'an surat (QS. Al-Mujadila: 11):

  • Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, "Berdirilah," (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
  • Kolaborasi dan Dukungan, Manajemen kelas inklusi juga melibatkan kerjasama antara guru, orang tua, dan pihak lain yang relevan untuk memastikan kebutuhan semua siswa terpenuhi. Islam menekankan pentingnya musyawarah dan kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama. Firman allah dalam Al-Qur'an surat (Ash-Shura: 38):

  • Artinya: juga lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka. Mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
  • Membangun Akhlak dan Karakter, Islam tidak hanya fokus pada aspek akademik tetapi juga pada pembangunan akhlak dan karakter. Dalam kelas inklusi, penting untuk mendidik siswa tentang nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati.

Implementasi manajemen kelas inklusi memerlukan pendekatan yang komprehensif diantaranya:

  • Penilaian dan Identifikasi Kebutuhan.
  • Penyesuaian Kurikulum dan Metode Pengajaran.
  • Pelatihan Guru.
  • Lingkungan yang Mendukung.
  • Pendekatan Individual.
  • Teknologi dan Sumber Daya.
  • Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas.
  • Evaluasi dan Penyesuaian Berkelanjutan.

Berdasarkan beberapa aspek penting di atas dapat di simpulkan islam tidak membedakan seseorang berdasarkan jenis kulit atau suku yang berbeda-beda. Pendidikan  dalam islam adalah sarana untuk mengembangkan potensi sehingga setiap orang dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat tanpa adanya perbedaan. Pendidikan inklusi merupakan sarana untuk memberikan peluang kepada anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk tetap dapat melaksanakan pembelajaran dengan anak-anak yang normal. Manajemen kelas inklusi merupakan strategi untuk mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran agar terlaksanakan secara efektif dan optimal. Seluruh pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus berkomitmen untuk menerapkan manajemen kelas inklusi. Dengan memasukkan pendekatan yang inklusif ke dalam setiap aspek pendidikan, kita dapat membuat lingkungan pendidikan yang adil dan mendukung bagi semua siswa. Lingkungan ini akan sesuai dengan nilai-nilai keadilan dan kasih sayang yang dianjurkan dalam Islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun