Mohon tunggu...
Nilam Anggraini
Nilam Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi universitas pamulang

mahasiswi universitas pamulang prodi akuntansi, suka sekali film, musik, dan makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kawula Muda dan Kata

12 Juli 2021   21:30 Diperbarui: 12 Juli 2021   21:32 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir akhir ini sering kita temui para kawula muda berlomba lomba menjadi "penyair dadakan" dengan segala macam kata yang dirangkainya menjadi 1 bait indah dengan macam metafora. 

Banyak kawula muda yang mulai aktif menyusun kata dengan banyak pesan tersirat didalamnya. Alasan yang beragam pun bermunculan seperti untuk terlihat keren, cara dalam meluapkan rasa, "mengkode doi", sarkasme dan masih banyak lagi. Nah biasanya tulisan - tulisan ini sering kita kenal dengan "Puisi atau Sajak".

Tapi apa sih arti puisi atau sajak yang sebenarnya? Mengapa banyak kawula muda yang gemar membaca ataupun membuatnya? Yuk kita cari tahu informasinya

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Pemilihan kata yang tepat akan menimbulkan pesan khusus melalui bunyi, irama dan pemaknaan khusus. Puisi sendiri selalu mengikuti perkembangan selera, perubahan estetika, serta kemajuan intelektual manusia. Dengan perkembangan itulah puisi mampu mempengaruhi perasaan dan meningkatkan imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama.

Isi yang disampaikan dalam puisi memiliki makna yang mendalam dan menarik selaras dengan pengalaman yang dirasakan oleh si penyair, penggunaan kata yang berulang pun sering digunakan dengan alasan tertentu sesuai dengan pemikiran penyair walaupun para pembaca nantinya mengalami kesulitan saat membaca puisi tersebut.

Puisi sendiri sebenarnya dibagi kembali menjadi 2 jenis yaitu puisi lama dan puisi modern

Jenis jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan jenis-jenis puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan puisi deskriptif. Puisi modern biasa disebut juga dengan puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan sebagainya.

Puisi modern mulai banyak digandrungi kawula muda sebab kita tidak perlu repot-repot untuk memikirkan jumlah baris atau rima, puisi modern juga dipilih karena dapat mengungkapkan isi hati atau pengalaman kita kedalam baris kata - kata yang indah. Bisa dibilang agar terlihat lebih estetikanya.

Penggunaan gaya bahasa juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi kawula muda seperti menggunakan kalimat - kalimat bermajas metafora, personifikasi, repetisi serta hiperbola. terutama majas hiperbola dan juga repetisi.

Apa itu hiperbola dan repetisi?

Majas hiperbola merupakan bentuk kalimat kiasan yang dilebih - lebihkan atau berlebihan. contohnya seperti "aku mencintaimu hingga ke tulang - tulangmu" "aku pastikan mercusuarmu akan membawaku pada pelabuhan hatimu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun