Mohon tunggu...
nilam anggunsetyowati
nilam anggunsetyowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dr.Soebandi Jember

Hello namaku Nilam Anggun Setyowati,Aku mahasiswa dari Universitas dr.Soebandi Jember semester 3 dari prodi Ilmu Keperawatan, usiaku 20 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengintegrasikan Edukasi PHBS di Kalangan Santri Dalam Kehidupan Sehari-hari Untuk Mencapai Kesehatan Optimal

9 Januari 2025   18:01 Diperbarui: 9 Januari 2025   18:01 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian santri. Salah satu aspek penting yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari di pesantren adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Apalagi dengan kalangan santri baru yang berada di lingkungan pondok pesantren tentunya tidak terbiasa hidup bersama banyak teman dan saling berbagi disetiap keadaan. PHBS tidak hanya terkait dengan kebersihan lingkungan, tetapi juga mencakup pola makan yang sehat, kebiasaan olahraga, serta menjaga kebersihan pribadi. Edukasi tentang PHBS sangat relevan untuk diterapkan para santriwan santriwati agar mereka dapat mengembangkan gaya hidup yang sehat, yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Pesantren adalah tempat di mana santri menghabiskan sebagian besar waktu mereka, belajar, beribadah, serta berinteraksi dengan sesama. Oleh karena itu, pengintegrasian edukasi PHBS dalam kehidupan sehari-hari di pesantren sangatlah penting. Hal ini bukan hanya untuk menciptakan lingkungan yang sehat, tetapi juga untuk menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat yang akan berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental para santriwan santriwati.

     Pengasuh pesantren atau para guru memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan kebiasaan PHBS kepada santri. Mereka harus menjadi teladan dalam menerapkan pola hidup sehat dan bersih, agar santri dapat meniru perilaku tersebut. Ketika pengasuh pesantren memperlihatkan kebiasaan hidup sehat, santri akan lebih mudah untuk mengikuti dan mengadopsinya dalam kehidupan sehari-hari. Penting bagi pesantren untuk mengajarkan dasar-dasar PHBS kepada para santri.     Dengan adanya edukasi PHBS dapat membantu para santri memahami pentingnya menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan lingkungan, serta menerapkan pola hidup sehat . Edukasi ini dapat dimulai dengan pengenalan terhadap perilaku hidup sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan lingkungan, pola makan yang sehat, serta pentingnya olahraga dan istirahat yang cukup. Santri perlu memahami bahwa kebiasaan hidup sehat bukan hanya untuk meningkatkan kebugaran tubuh tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat lagi dan nyaman bagi seluruh komunitas pesantren.

     Pesantren dapat mengintegrasikan pendidikan kebersihan baik secara teoritis maupun praktis. Dalam hal kebersihan diri, santri harus diajarkan cara-cara dasar  dalam menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air, menjaga kebersihan tubuh, serta menjaga kebersihan pakaian. Praktik ini harus dilakukan secara rutin, dan para pengasuh pesantren perlu memberikan teladan yang baik. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan pesantren juga sangatlah penting. Kegiatan gotong royong di pesantren, seperti membersihkan kamar, tempat ibadah, dan ruang kelas, bisa dijadikan momen edukasi untuk menanamkan nilai kebersihan dalam lingkungan pondok pesantren.

     Edukasi mengenai pola makan sehat sangat krusial, karena santri seringkali menghadapi pola makan yang tidak teratur atau kurang bergizi. Dan tidak menutup kemungkinan banyak santriwan maupun santriwati memilih membeli makanan yang siap saji yang disediakan di kantin pesantren seperti contoh mie instan yang sepertinya menjadi salah satu makanan yang digemari oleh kaum santri di pondok pesantren. Pendidikan tentang pentingnya gizi seimbang dan konsumsi makanan bergizi diharapkan dapat membentuk kebiasaan makan yang lebih sehat. Santri perlu diajarkan untuk memilih makanan yang mengandung nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Hal ini juga bisa diintegrasikan dengan penyediaan menu sehat di kantin atau dapur pesantren, dengan memastikan bahwa makanan yang disajikan memenuhi standar gizi yang baik.

     Aktivitas fisik juga merupakan bagian dari edukasi PHBS yang harus diterapkan di pesantren. Santri perlu diajarkan untuk menjaga kebugaran tubuh melalui kegiatan olahraga secara rutin. Misalnya, pesantren dapat mengadakan olahraga pagi setiap hari atau pertandingan olahraga antar-santri untuk membiasakan santri agar lebih aktif dan bugar. Kegiatan olahraga ini juga berfungsi untuk membangun semangat kebersamaan dan meningkatkan solidaritas antar santri. Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh,mengatur waktu untuk misalnya olahraga bola ataupun lainnya dapat membuat pikiran santri senang dan merasa terhibur dengan padatnya kegiatan yang dilaksanakan dalam pondok pesantren,dan juga yang paling penting dapat menambah daya imun para santri.

     Di era digital saat ini, teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperkuat edukasi PHBS. Pesantren bisa memanfaatkan aplikasi kesehatan atau membuat grup komunikasi di platform seperti WhatsApp untuk menyebarkan informasi mengenai PHBS, tips menjaga kebersihan, jadwal olahraga, atau even khusus terkait kesehatan. Video edukasi yang menarik tentang kebersihan dan kesehatan bisa disebarkan melalui media sosial pesantren, sehingga dapat lebih mudah diakses oleh santri.

     Agar edukasi PHBS di pesantren dapat terlaksana dan berhasil, dibutuhkan evaluasi dan pengawasan rutin. Pengasuh pesantren dapat melakukan pemantauan terhadap kebersihan lingkungan,seperti halnya  kebiasaan makan santri, serta kegiatan fisik yang dilakukan. Dengan adanya evaluasi, pesantren dapat mengetahui apakah para santri tersebut sudah mengaplikasikan PHBS dalam kehidupan sehari-hari mereka atau masih perlu pembinaan lebih lanjut.

     Mengintegrasikan edukasi PHBS dalam kehidupan santri tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental santri, tetapi juga dapat menciptakan lingkungan pesantren yang lebih bersih, nyaman, dan harmonis. Santri yang terbiasa dengan perilaku hidup sehat akan lebih fokus dalam belajar dan menjalankan ibadah mereka. Selain itu, mereka juga dapat menjadi agen perubahan yang menerapkan PHBS di masyarakat ketika mereka kembali ke keluarga atau masyarakat setelah menempuh pendidikan di pesantren.

Kesimpulan

     Edukasi PHBS dalam kehidupan sehari-hari di pesantren sangat penting untuk membentuk karakter santri yang tidak hanya berilmu, tetapi juga sehat jasmani dan rohani. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip PHBS, pesantren dapat membantu santri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tidak hanya dalam segi spiritual, tetapi juga dalam aspek kesehatan. Melalui pendidikan kebersihan, pola makan sehat, olahraga, dan penggunaan teknologi, pesantren dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan santri yang lebih sehat dan berkualitas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun