PATI- Mahasiswa PPL Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Salatiga bersama masyarakat mengembangkan BUMDes sebagai tempat edukasi di masa pandemi Covid-19. Seperti yang kita ketehui bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga yang membantu masyarakat dalam mengembangkan ekonomi desa.
DUMDes Kencana Mandiri termasuk badan usaha yang sudah berkembang di kabupaten Pati. Sudah ada 8 unit usaha yang digeluti seperti; Persewaan alat pertanian, simpan pinjam, pengolahan sampah dan air ,pembayaran listrik & BRI Link, menyediakan peralatan rumah tangga dan paket sembako, serta penyewaan ruko dan usaha angkringan BUMDes.
Namun, ada yang berbeda dari BUMDes Kencana Mandiri Desa Pekalongan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Ukhwatur Roi sebagai kepala desa menginginkan BUMDes bukan hanya sebagai tempat pengembangan ekonomi tapi juga sebagai tempat edukasi dan pemberdayaan masyarakat. "BUMDes yang maju, bukan dilihat dari seberapa besar provit yang di dapat, Namun seberapa besar manfaatnya bagi masyarakat" Ujarnya saat ber dialog bersama mahasiswa PPL.
Di masa pandemi Covid-19 masalah utama yang muncul dalam masyarakat adalah keluhan-keluhan orang tua terhadap sistem sekolah daring (dalam jaringan). Banyak orang tua yang merasa kerepotan dalam membagi waktu, mendampingi anak belajar dan juga harus bekerja. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya anak dalam memahami materi. Sebagai seorang mahasiswa yang dituntut mencari sosuli terbaik guna mengurai masalah dimasyarakat. Kemudian harus mampu mengembangkan BUMDes sebagai tempat yang edukatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Mahasiswa PPL IAIN Salatiga bersama beberapa volunteer dari masyarakat setempat mengadakan program "Si Kembar (Sinau Nek Kene Bareng-bareng)" yang merupakan program pendampingan belajar bagi anak-anak sekitar BUMDes.
Sebetulnya sasaran dari program Si Kembar ini adalah anak-anak yang tinggal  bersama nenek mereka. Bisa dipastikan  nenek mereka tidak begitu paham perihal perkembangan teknologi hari ini. Kekhwatiran akan ketertinggalan pelajaran dan memahami materi inilah yang memaksa program "Si Kembar"  dilaksanakan.
Antusias anak untuk belajar di BUMDes begitu menggembirakan, setiap jam 08.00-10.00 WIB mereka datang dengan buku dan wajah yang riang. Program ini bukan hanya dilakukan siang hari, namun juga pemberian materi tambahan dimalam hari. Kegiatan ini memperoleh respons positif dari masyarakat dan aparatur desa.
"kegiatan ini sangat membantu masyarakat, dan manfaat lainnya adalah menghidupkan BUMDes ini menjadi ramai lagi." Ujar Iwan masyarakat setempat.
Pun kendati demikian, ada beberapa kendala yang dialami selama melakukan program pendampingan di BUMDes Kencana Mandiri Pekalongan. Terutama dalam hal antusias anak dalam menangkap materi.
" Saya masih terkendala materi dan inovasi program pembelajaran, masih terkesan monoton dalam menyampaikan materi. Namun setidaknya melalui kegiatan pendampingan ini, bisa sedikit membantu masyarakat dalam mendampingi anak sekolah daring. Lebih-lebih dapat memberi keuntungan bagi pedagang disekitar BUMDes." Jelas Rizka salah satu Volunteer Pendampingan Belajar di BUMDes Kencana Mandiri.
Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan, sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat dan memberikan pelayanan sosial. Kemudian, cita-cita mulia warga setempat menjadikan BUMDes yang bermanfaat dapat terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H