Ikan, Nutrisi dan Manfaatnya yang Luar Biasa

Di antara beberapa komoditas ekspor indoneisa, ikan adalah salah satu komoditas andalan. Di tahun 2004, Inddonesia menjadi negara produsen ikan laut terbsesar ke 5 dunia setelah Cina, peru, AS, dan Jepang dengan produksi mencapai lima juta ton. Akan tetapi, sayang sekali kualitas inak laut Indonesia masih tergolong rendah terbukti dengan adanya penolakan dari beberapa negara uni eropa, jepang, AS, dan negara tujuan ekspor lainnya. Penyebab penolakan tersebut antara lain karena penggunaan antibiotic pada produk udang dan adanya residuemaran logam berat dengan kadar di atas aambang batas yang telah ditentukan negara tujuan.

Di Indonesia sendiri, konsumsi ikan masih tergolong cukup tinggi di kalangan masyarakat. Terbukti dengan banyaknya masyaarakat yang menjadikan ikan sebagai sumber protein hariannya. Dari segi kandungannya, ikan kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Kaandungan utama ikan adalah asam lemak omega-3. Umumnya, semua ikan mengandung asam lemak omega3 namun hanya beberapa yang memiliki kandungan omega 3 lebih tinggi dari ikan lainnya. Jenis ikan yang memiliki kandungan asam lemak omega 3 tinggi ( diatas 1 gram per 100 g masak) adalah ikan haring, salmon, makarel, tuna, dan ikan putih. 

Omega 3 yang terkandung dalam ikkan, memiliki peran yang penting bagi kesehatan tubuh manusia. Banyak penelitian ynag telah menunjukkan bahwa kandungan asam lemak omega 3 tinggi dapat mencegah atau mengobati setidaknya 60 penyakit. Salah satu penyakit tersenut adalah penyakit jantung. Mengonsumsi ikan secar teratur juga dapat menurunkan resiko beberapa jenis kanker seprti kanker payudara, prostat, usus, dan paru-paru. Tidak hanya itu, omega 3 dalam ikan juga dapat menurunkan resiko alzeimer, asma, depresi, diabetes, hipertensi, degenerasi makuler, dan rematik artiritis.

Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal, konsumsi yang dianjurkan adalah dua kali dalam satu pekan atau sekitar 275-350 g ikan per pekan yang rata-rata menyediakan asam lemak omega 3 dalm kisaran 200-400 mg per hari. Pilihlah ikan yang masih segar, bukan yang sudah dibekukan atau yang sudah diawetkan, dan pilihlah ikan yang dibudidayakan tampa antibiotic dan bebas dari pencemaran logam berat.