Nama : Nila Cahyani
Nim : 2100005103
Kls : 7B
Pendidikan merupakan sebuah kebiasaan yang berperan penting dalam kehidupan, karena tidak hanya memberi pengetahuan tetapi juga mengerjakan tentang hal yang benar. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentanng Sistem Pendidikan Nasiona Bab I Pasal 1 Ayat
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengebangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, keerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan sekolah dasar terdapat seseorang pelaksana yaitu guru yang menjadi pendidik, pengajar, pembimbing, dan melakukan evaluasi.
Guru juga berperan dalam mengebangkan karakter pesrta didik, dan salah satu karakter yang penting adalah kedisiplinan. Kusnandar menekankan bahwa guru perlu memiliki kualifikasi, kompetensi, dan dedikasi tinggi untuk menciptakan peserta didik yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. Meskipun demikian, kenyataannya banyak peserta didik yang menunjukkan perilaku tidak disiplin di lingkungan sekolah, seperti datang terlambat, tidak mematuhi aturan, dan tidak menjalankan kewajibannya.Pendidikan karakter menjadi suatu proses yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada peserta didik.
Guru, sebagai pelaku utama, memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan generasi muda yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. Pembinaan karakter, termasuk kedisiplinan, merupakan bagian integral dari peran guru di sekolah dasar.Menurut Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, ada 18 nilai pendidikan karakter bangsa yang hendak dicapai dalam suatu pendidikan, salah satunya adalah sikap disiplin. Oleh karena itu, guru di sekolah dasar tidak hanya bertanggung jawab atas aspek akademis tetapi juga memiliki peran kunci dalam menumbuhkan disiplin diri pada peserta didik.
Salah satu aspek terpenting dalam pendidikan karakter adalah menanamkan kedisiplinan sejak dini. Kedisiplinan merupakan salah satu pilar utama Sekolah Dasar (SD) yang akan membantu siswa mengembangkan keterampilan dan kedisiplinannya seiring berjalannya waktu. Dalam konteks ini, layanan bimbingan dan konseling (BK) di Sekolah Dasar merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menanamkan kedisiplinan.
Guru dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling, strategi yang dapat digunakan, tantangan yang diamati, dan dampak positif yang dihasilkan saat membangun kedisiplinan di kalangan siswa di sekolah dasar. Adapun Peran Guru sebagai Pembimbing dan Konselor. Guru di sekolah dasar tidak hanya berperan sebagai pengajar yang menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga sebagai pembimbing yang berperan aktif dalam membentuk karakter peserta didik. Dalam peran ini, guru bertindak sebagai konselor yang memberikan arahan, nasihat, serta dukungan emosional kepada peserta didik.
Selain itu, guru sebagai pembimbing memiliki tanggung jawab untuk:
1. Mengenali Potensi dan Karakter Peserta Didik
Setiap peserta didik memiliki karakteristik dan potensi yang unik. Guru harus mampu memahami perbedaan ini agar dapat memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang. Dengan memahami karakteristik siswa, guru dapat menentukan strategi pengajaran yang terbaik untuk menegakkan disiplin.
2. Membangun Hubungan yang Positif
Hubungan yang baik antara guru dan peserta didik akan menghasilkan pembelajaran yang nyaman dan teliti. Jika didik benar-benar memahami dan memahami, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk mendapatkan arahan dan bimbingan. Hubungan yang positif ini juga membantu peserta didik untuk terbuka mengenai masalah yang mereka hadapi.
3. Memberikan Teladan
Orang yang didik anggap sebagai guru adalah sosok. Oleh karena itu, guru harus mampu menjadi teladan dalam hal kedisiplinan. Misalnya, datang tepat waktu, berpakaian rapi, dan menjalankan tugas dengan tanggung jawab. Teladan yang diberikan oleh guru akan diikuti oleh peserta didik.
4. Memberikan Motivasi dan Penguatan
Memberikan pujian atau penghargaan terhadap peserta didik yang menunjukkan perilaku disiplin akan memotivasi mereka untuk terus mempertahankan kebiasaan baik tersebut. Sebaliknya, guru juga perlu memberikan penguatan dalam bentuk nasihat atau teguran yang bersifat mendidik kepada peserta didik yang kurang disiplin.
Strategi Guru dalam Menanamkan Kedisiplinan Melalui Layanan Bimbingan Konseling, terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling untuk menanamkan kedisiplinan di sekolah dasar, di antaranya: 1). Pendekatan Preventif yaitu; pendekatan ini dilakukan dengan tujuan mencegah munculnya perilaku yang tidak disiplin. Guru memberikan pemahaman tentang aturan sekolah, tata tertib, dan pentingnya disiplin sejak awal tahun ajaran. Dengan demikian, peserta didik memiliki gambaran jelas mengenai perilaku yang diharapkan. 2). Pendekatan Kuratif yaitu; jika terdapat peserta didik yang melanggar aturan atau menunjukkan perilaku kurang disiplin, guru dapat melakukan pendekatan kuratif dengan memberikan layanan konseling individual.
Dalam sesi ini, guru membantu peserta didik untuk memahami dampak dari perilaku mereka dan mendorong mereka untuk berubah ke arah yang lebih baik. 3). Pendekatan Perkembangan yaitu; Layanan bimbingan dan konseling juga bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kepribadian peserta didik. Guru dapat mengadakan kegiatan yang melatih tanggung jawab dan disiplin, seperti tugas kelompok, kegiatan ekstrakurikuler, dan proyek mandiri. 4). Melibatkan Orang Tua dan Wali Murid dengan cara kolaborasi antara guru dan orang tua sangat penting dalam menanamkan disiplin. Guru dapat mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk memberikan laporan perkembangan peserta didik serta mendiskusikan strategi yang dapat diterapkan di rumah.
Selain itu guru juga memiliki tantangan dalam pelaksanaan layanan BK untuk menanamkan disiplin. Meskipun memiliki banyak manfaat, pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar tidak terlepas dari berbagai tantangan, antara lain:
1. Keterbatasan Guru BK
Di banyak sekolah dasar, layanan bimbingan dan konseling sering kali belum memiliki guru khusus yang menangani bidang ini. Oleh karena itu, peran guru kelas menjadi sangat krusial dalam menjalankan fungsi BK.
2. Kurangnya Pemahaman Tentang BK
Tidak semua guru memiliki pemahaman yang memadai mengenai konsep dan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Hal ini dapat menghambat efektivitas layanan yang diberikan.
3. Jumlah Peserta Didik yang Banyak
Dalam satu kelas, jumlah peserta didik yang cukup banyak membuat guru sulit untuk memberikan perhatian secara individu.
4. Kurangnya Dukungan dari Orang Tua
Beberapa orang tua kurang menyadari pentingnya peran mereka dalam menanamkan disiplin. Hal ini membuat upaya yang dilakukan di sekolah tidak selaras dengan kebiasaan di rumah.
Di sisi lain guru juga memiliki dampak positif penanaman disiplin melalui layanan BK. Jika diterapkan secara konsisten dan efektif, layanan bimbingan dan konseling dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam menanamkan kedisiplinan pada peserta didik. Beberapa dampak positif tersebut antara lain:
1. Terbentuknya Kebiasaan Positif
Peserta didik akan terbiasa untuk mengikuti aturan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Kebiasaan ini akan terbawa hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan Prestasi Akademik
Disiplin yang baik akan berpengaruh pada peningkatan prestasi akademik. Peserta didik yang disiplin cenderung lebih fokus dan teratur dalam belajar.
3. Meningkatkan Kemandirian dan Tanggung Jawab
Layanan BK yang mengajarkan kedisiplinan akan mendorong peserta didik untuk mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas mereka, baik di sekolah maupun di rumah.
4. Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif
Kedisiplinan peserta didik akan menciptakan lingkungan sekolah yang tertib dan nyaman. Hal ini akan mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif.
Kesimpulan
Peran guru dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar sangat penting dalam menanamkan kedisiplinan pada peserta didik. Melalui pendekatan yang tepat, guru dapat membentuk karakter peserta didik agar menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki etika yang baik. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, sinergi antara guru, peserta didik, dan orang tua akan memastikan bahwa penanaman nilai-nilai disiplin dapat berjalan dengan efektif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H