Parenting merupakan suatu program pendidikan bagi orang tua, pendidik, wali maupun anggota keluarga lain yang digunakan untuk membimbing mereka dalam mengasuh dan mendidik anak.Â
Pengasuhan anak menggunakan Parenting ini dapat diterapkan orangtua, guru, dan wali dalam upaya penanaman karakter pada anak sejak usia dini dan membangun ikatan yang kuat antara anak dengan orang dewasa sekitarnya (Hidayati Z, 2018).Â
Dalam proses pengasuhan anak, tidak jarang orang tua memaksakan kehendak kepada anak tanpa mendengar pendapat anak terlebih dahulu. Karena itu perlunya diadakan Parenting dengan tema Smart Parenting "Mendidik Anak Tanpa Paksaan" adalah suatu hal yang penting.
Smart Parenting "Mendidik Anak Tanpa Paksaan" ini bertujuan agar orang tua, pendidik, maupun wali dapat menambah wawasan serta menerapkan pengetahuannya kedalam pola asuh terhadap anak mereka dalam kehidupan sehari hari. Hal ini sesuai dengan teori menurut (Subagia, I.N., 2021) yang menyatakan bahwa proses parenting yang baik dan bermutu adalah ketika orang tua dapat mengaplikasikan pola asuh yang sesuai dan dan tepat sesuai dengan kebutuhan anak-anaknya.Â
Artinya, mendidik anak itu tidak perlu ada paksaan, dengarkan terlebih dahulu pendapat anak juga, yang menurut orangtua tepat belum tentu sesuai dengan kebutuhan anak.Â
Kegiatan Smart Parenting "Mendidik Anak Tanpa Paksaan" ini dilaksanakan di SPNF SKB Negeri Kabupaten Malang dalam ruang kelas kesetaraan pada Selasa, 11 Oktober 2022. Yang direncanakan pukul 08.00 dimulai, akan tetapi dikarenakan menunggu kehadiran peserta, kegiatan dimulai pada pukul 08.15 WIB dan diakhiri pukul 09.00 WIB. Pelaksanaan kegiatan tidak terlalu memakan waktu lama karena mengingat kesibukan orang tua dan juga Tim PAUD. Akan tetapi dengan singkatnya waktu tersebut kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.
Faktor yang mendukung kegiatan Parenting ini yaitu kesedian pihak SPNF SKB Negeri Kabupaten Malang untuk membantu serta memfasilitasi jalannya kegiatan. Pihak lembaga terutama bagian PAUD membimbing serta mengarahkan materi yang sekiranya dibutuhkan oleh para orang tua dengan bercermin pada anak-anak mereka.Â
Dalam pelaksanakaan pihak lembaga juga memfasilitasi sarana dan prasana yang dibutuhkan termasuk proyektor, benner, meja, kursi, serta ruangan. Sedangkan faktor yang menghambat berjalannya kegiatan ini yaitu mayoritas orang tua anak PAUD yang tidak dapat meninggalkan pekerjaan mereka.Â
Cara mengatasi hambatan tersebut adalah dengan menyebar informasi kegiatan Parenting jauh-jauh hari sebelum dilaksanakannya kegiatan. Akan tetapi dalam pelaksanaanyapun banyak orang tua yang izin tidak dapat mengikuti kegiatan dikarenakan pekerjaan mereka.Â
Pentingnya mengetahui faktor pendukung dan penghambat akan berguna untuk pelaksanaan kegiatuan berikutnya dan juga untuk menarik sebuah kesimpulan dari dijalankannya suatu kegiatan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Qamariah M, Affifudin & Suyeno, 2020) bahwa menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat dapat membantu penulis dalam menarik poin penting yang kemudian dapat ditarik kesimpulan dan memunculkan sebuah saran untuk kegiatan selanjutnya.
Selain dari pihak lembaga, peran penting yang paling utama yaitu peran mahasiswa dalam penyelanggaraan kegiatan Parenting. Peran yang diemban oleh mahasiswa diantaranya yaitu:
- Perencana: Dalam merencanakan kegiatan Parenting ini, terlebih dahulu mahasiswa membuat Term of Reference (TOR) yang berisi identifikasi, prioritas pemecahan masalah, rancangan pembelajaran serta jobdesc panitia kegiatan. Kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing akademik lembaga serta pihak PAUD, setelah mendapat masukan selanjutnya direvisi sesuai dengan saran yang telah didapatkan.
- Pelaksana: Mahasiswa disini juga berperan sebagai panitia pelaksana terselenggaranya Parenting. Baik pra acara yaitu menyiapkan tempat dan sarana lain yang mendukung, inti acara yaitu penyampaian materi, sesi sharing dan pendokumentasian kegiatan, maupun pasca yaitu foto bersama dan membereskan tempat.
- Pemateri: Peran penting selanjutnya yaitu mahasiswa sebagai pemateri. Dalam pelaksanaan parenting dengan tema Smart Parenting "Mendidik Anak Tanpa Paksaan" mahasiswa diberi tugas untuk menjadi pemateri yang tentunya dengan dibantu oleh pihak PAUD dalam sesi sharing serta tanya jawab. Materi yang angkat oleh mahasiswa tersebut muncul setelah proses diskusi tentang pembelajaran yang telah didapatkan ketika di kampus, membaca buku, jurnal, serta referensi lainnya.