Mohon tunggu...
Mugianto_
Mugianto_ Mohon Tunggu... Penulis - Civil Society

Opinion

Selanjutnya

Tutup

Puisi

1 Mei

27 April 2014   11:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

: Menyambut Mayday 2014
sisa keringat kau bawa pulang
meresap ke dalam benang pakaian
hingga tinggal bau apek

tiada senyum kau lemparkan pada kami
hanya lesu mengembang di antara pipi lesung
semua kebahagiaan tersapu deru mesin pabrik
tetesan keringatmu jadi madu di gelas-gelas
para pemilik modal

Kau terpisah dari barang yang kau ciptakan
Kau terhisap dari keringat yang kau keluarkan

1 Mei adalah buncah kemarahan
bara yang keluar dari sekam
hujan tak pelak memadamkan
halilintar beringsut oleh suara perlawanan
satu suara tunggal:
berikan upah layak
tanah untuk buruh tani
dan, kerja untuk pemuda

Upah, tanah dan kerja
sebuah teriakan-teriakan keadilan
tinju sejati merobohkan kekuasaan anti-rakyat
ombak lautan dan badai yang menyapu bersih
penghisapan dan penindasan!

bangunlah dan siapkanlah
jiwa dan raga menyongsong kemenangan kaum buruh
1 Mei arti dari kekuatan sejati di atas dua kaki

Hei!
kemenangan bukan dari janji-janji para demagog politik
kemenangan kaum buruh adalah kemenangan mayoritas
lahir dari sejarah dan perjuangan kelas
tanganmulah yang merebut keringatmu kembali
kakimulah yang akan menentukan langkah kesetaraan
dan hari yang baru
Tak ada yang lain!

27/4/2014 dini hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun