Mohon tunggu...
Ninik Hidayanti
Ninik Hidayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Raden Mas Said Surakarta

Saya salah satu mahasiswa yang ceria dan sangat menyukai hal-hal yang baru terutama pada bidang seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Overthinking: Makanan Sehari-hari Para Remaja

13 Juni 2024   16:36 Diperbarui: 13 Juni 2024   17:12 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Overthinking, hampir semua orang mengalami perasaan yang sensitif di lingkungan sekitar tiba-tiba merasa cemas, gelisah, dan takut. Biasanya remaja gen Z sering mengalami perasaan yang tidak seimbang sehingga muncul kalimat-kalimat negatif secara tidak sadar pada pikiran kita. Sehingga dari kalimat-kalimat negatif tersebut muncul juga perasaan yang negatif yang mungkin biasanya sering menghantui pikiran dan membuat seseorang itu menjadi sangat khawatir dengan beberapa hal. Sedikit ulasan tersebut dapat menggambarkan sebuah istilah dari Overthinking. Apakah kamu pernah merasakan perasaan yang tidak seimbang kemudian muncul pikiran-pikiran yang negatif sehingga membuat kamu merasa cemas, gelisah, dan takut? Atau bahkan hal tersebut sudah menjadi makanan sehari-harimu?

 Sebelum berbicara lebih jauh tentang overthinking, apakah kamu paham dengan perasaan overthinking yang menjadi makanan sehari-harimu? Overthinking adalah suatu perasaan tidak aman yang dapat memicu diri seseorang untuk mengkhawatirkan sesuatu secara berlebihan. ketika kekhawatiran yang tidak beralasan itu muncul seperti memikirkan hal yang sepele hingga hal-hal yang besar cara bersamaan, maka gambaran akan akibat dari terjadinya sesuatu hal sudah terbayang di dalam pikiranmu. Jika kamu sering memikirkan segala hal dalam sekali perputaran pikiran, maka kamu cenderung masuk ke dalam lingkaran overthinking. Biasanya seseorang yang sudah masuk ke dalam lingkaran Overthinking akan berpikiran negatif secara terus-menerus namun, tidak ada penyelesaian dari masalah yang sedang dipikirkan tersebut, sehingga overthinking itu dianggap tidak efektif dalam menyelesaikan permasalahan, justru overthinking dapat menjadi sumber dari permasalahan baru. Overthinking ini biasanya muncul pada saat kamu mendapatkan tekanan yang datang secara bertubi-tubi. Tekanan dapat memunculkan dari mana saja, seringkali berasal dari pekerjaan, asmara, atau keluarga.

Penyebab overthinking adalah ketakutan terhadap hal-hal yang belum pernah terjadi. Bahkan kamu pun belum pernah mencobanya sama sekali. Namun, pikiranmu sudah terpenuhi dengan hal-hal negatif sehingga kamu menyalahkan diri sendiri untuk sesuatu yang belum pernah terjadi. hal ini sudah pasti harus dihentikan karena perasaan overthinking yang sudah menjadi makanan sehari-hari akan sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam menuju masa depan. untuk meminimalisir overthinking dari kehidupan sehari-hari kamu perlu bangkit dan percaya bahwa semuanya itu dapat berjalan dengan baik. Jika menemui kegagalan maka yang harus kamu lakukan itu adalah bagaimana kita menyadari kegagalan tersebut sebagai proses menuju kesuksesan. Seseorang yang menjadikan overthinking sebagai makanan sehari-hari akan memiliki perilaku yang terlalu perfeksionis dalam segala hal. Sehingga jika sesuatu hal itu tidak tercapai sesuai dengan harapannya seorang tersebut akan overthinking dan selalu menyalahkan diri sendiri atas kegagalannya.

Selain itu banyak para remaja yang suka memendam perasaannya sehingga membuat overthinking yang berlebihan. Maka dari itu setiap manusia pasti membutuhkan satu teman yang dirasa dipercaya dan merasa nyaman untuk diajak bercerita. Karena dengan adanya kamu bercerita akan membuat pikiranmu sedikit lega dan jika mendapatkan saran maka kamu akan merasa tidak terbebani lagi oleh pikiran-pikiran yang negatif. kamu boleh menginginkan semuanya berjalan sempurna dan baik-baik saja. tapi, jangan sampai keinginanmu itu menjadi beban untukmu karena kamu menuntut segalanya harus berjalan sempurna.

 Untuk berdamai dengan makanan sehari-hari seperti overthinking, kamu perlu menyadari bahwa setiap orang itu memiliki proses hidupnya masing-masing. jadi berhentilah membandingkan dirimu dengan orang lain, mulailah self love atau mencintai dirimu sendiri. So, mulai saat ini lihatlah dirimu pikirkanlah dirimu hargailah setiap proses yang sudah berhasil kamu lalui karena hanya dirimu yang ada dari awal saat memulai prosesnya hingga menuju kesuksesannya nanti. jangan pernah merasa ragu apalagi meragukan diri sendiri fokuslah untuk tetap melakukan yang terbaik dari versi yang terbaikmu. Karena kita para remaja penerus masa depan, masa depan yang baik berawal dari pikiran-pikiran yang positif pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun