Jurnalisme Warga Menjadi Tanda Tanya Bagi Masa Depan Media

Salah satu hal yang menarik dalam media hari ini adalah pembahasan tentang jurnalisme warga, sebab dengan adanya internet itu mmerupakan salah satu faktor penyebab banyaknya jurnalismme warga melalui blog ataupun jejaring sosial lainnya. Informasi atau berita yang berkembang dalam blog ataupun jejaring sosialtersebut yang di tulis oleh jurnalisme warga memang semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi. Begitu banyaknya isu-isu tentang social, politik, dan budaya yang tertulis dalam media, semua itu kebanyakan dari jurnalisme warga.

Salah satu media online yang menyediakan wadah untuk para jurnalisme warga adalah kompasiana. Kompasiana merupakan blog yang banyak diminati oleh masyarakat sebab sudah banyak informasi di dalamnya yang dapat diakses untuk unntuk dijadikan bahan refrensi. Namun adanya blog ataupun jejaring social lainnya yang semakin memudahkan para jurnalisme warga terkadang malah membingungkan pembaca yang mengakses informasi tersebut. Hal itu disebabkan karena kurang adanya data yang akurat antara berita dengan kejadian yang sebenarnya.

Mmenurut Outing, S (2011), dalam blog nya, ia mengatakan bahwa jurnalisme warga itu membingungkan,sebenarnya apa sih jurnalisme warga? Apakah hal ini akan menjadi sesuatu hal yang penting untuk kemakmuran masa depan perusahaan berita?. Dari apa yang sudah dikatakan steve outing disini sudah jelas bahwa adanya jurnalisme warga masih menjadi tanda Tanya besar untuk masa depan media. Seharusnya berita yang sudah dipublikasikan dalam sebuah media itu harus akurat antara berita dengan kejadian. Namun yang menjadi pertanyaan dengan kebebasan masyarakat untuk mengolah dan mempublikasikan suatu berita, bisakah mereka mempertanggung jawabkan apa yang sudah dipublikasikan. Masalahnya tidak semua mmasyarakat paham dengan teori, terkadang mereka hanya mempublikasikan walaupun pada kenyataannya informasinya tidak akurat

Namun ketika dilihat dari sisi yang lain, pengalaman terkadang menjadi suatu hal yang dapat mengantarkan seseorang pada kemahiran, jadi tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat yang sudah sering menulis juga dapat menghasilkan berita seperti produk orang-orang jurnalistik. Sehingga karena dari sering nya ia menulis dalam sebuah blog ataupun media lainnya terkadan mendapat komentar dari orang alin sekaligus kritik yang konstruktif. Sehingga belajar dari kritik tersebut mereka akhirnya bisa menghasilkan produk jurnalistik.

Menulis yang dilakukan secara berulang ulang, dijjadikan suatu kebiasaan maka seseorang akan terlihat sebagai seorang yang karya tulisannya mampu menyeimbangi orang orang jurnalistik. Menurut Pierce, T (2004) ia menyarankan bahwa menulis menulis dalam sebuah blog itu harus dilakukan berullang ulang, menulis setiap hari, dan jika anda berfikir menjadi seorang penulis yang baik maka menulis minimal dua kali dalam sehari. Menyimpulkan dari apa yang sudah di tegaskan oleh Tony Pierce, bahwa menulis untuk menghsilkan tulisan yang baik tidaklah gampang, semua butuh proses. Karya tulisan yang bagus tidak mumgkin didapatkan secara instan, sehingga menulis itu harus dijadikan kegiatan yang rutin untuk mencapai puncak kemahiran.

Pierce, T., 2004. How to Blog. [online] tersedia di <file:///D:/how%20to%20blog%20_%20busblog.htm > (diakses 17 April 2014)

Outing, S., 2011. The 11 Layers of Citizen Journalism. [Online] tersedia di <file:///D:/The%2011%20Layers%20of%20Citizen%20Journalism%20_%20Poynter.htm> (diakses 17 April 2014)