Ada banyak masalah yang melanda negeri seluas Indonesia ini, di era informasi yang semakin luas ini, banyak solusi yang bisa ditawarkan, bagaimana kita bisa menemukan solusi itu dan mengaplikasikannya?
Pertanyaan itu terngiang seketika saat moderator, Mas Nurulloh tampil memperkenalkan Sanny Gaddafi, founder aplikasi 8village, yang menghadirkan solusi untuk membantu petani Indonesia menghadapi masalah-masalah yang sering muncul dalam bidang pertanian.
Hal ini mengemuka dalam acara Kompasiana Nangkring yang kembali hadir di Kota Bandung, 18 November 2016 bertempat di Bee Hive Cafe.
Suasana Bee Hive Cafe di Bandung
Tema yang diangkat adalah “Membangun Negeri dengan Kreasi Digital”. Cukup berat dan serius tema kali ini, namun bukan kompasiana namanya kalau tidak bisa menghadirkan acara yang memberi pemahaman dengan sederhana dan istilah-istilah yang membumi (
down to earth). Nangkring kali ini selain menghadirkan Bung Sanny Gadafi sebagai praktisi bidang industri digital untuk pertanian, juga dihadiri Ibu Priska Sari Kurniawan (Vice President Strategic Marketing Head PT Central Asia Financial) dan Ibu dokter Dessy Kusumayati (Operation Director PT Central Asia Financial. Wah, ibu-ibu yang hebat nih. :)
Bila dikaitkan dengan tema kali ini, tentu tepat rasanya jika Bung Sanny hadir sebagai salah satu narasumber. Founder dari aplikasi khusus bidang pertanian yang dikenal dengan 8village ini memaparkan bagaimana era digital saat ini sudah sangat berkembang. Infrastruktur untuk mendukung era digital pun sudah tersedia. Pada awalnya, semua sangat terbatas, namun kemudian menyadari bahwa kebutuhan akan infrastruktur sangat mendesak. Mulai dari jaringan internet hingga fintech (financial technology) yang mendukung para pegiat dunia digital untuk berkreasi. Mengingat bahwa masih banyak problem yang ada di masyarakat, pegiat digital pun harus semakin berkreasi untuk membuat solusi yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Moderator & Narasumber (ki-ka: Nurulloh, Sandy Gadafi, Priska Sari Kurniawan, Dessy Kusumayati)
8villlage adalah salah satu contoh kreasi digital yang menjawab kebutuhan pasar di Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani, Sanny berpikir bagaimana cara untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Di awali dengan layanan SMS
(short message service) 2000-Lisa, petani bisa bertanya segala hal tentang pertanian. Pihak 8village akan menjawab paling lama 2x24 jam dan kini bisa semakin cepat dengan aplikasi Android. Hal-hal yang ditanyakan bisa berupa harga pasar, kiat untuk mengelola tanaman, informasi bibit dan alat produksi, dan sebagainya. Selain itu, 8village juga membantu petani untuk mitigasi resiko gagal panen akibat cuaca buruk (kekeringan, puting beliung) melalui penyediaan
asuransi. Ini sudah dilakukan di Dompu untuk petani jagung dengan skema kemitraan dan juga bekerja sama dengan pemerintah. Apa yang dilakukan oleh 8village terutama telah meningkatkan harga jual hasil produksi petani dan memangkas biaya yang selama ini dinikmati oleh tengkulak. Ide ini sudah berjalan sejak 2012 dan terus dikembangkan bekerja sama dengan kelompok-kelompok tani dan pemerintah daerah serta institusi lain yang terkait (seperti bank, koperasi, dan perusahaan lainnya). Hingga saat ini petani yang terdaftar di Jawa berjumlah 115.000 orang dan pengguna android sudah mencapai 10.000.
Dari contoh di atas, jelas sekali bahwa kreasi digital memunculkan solusi untuk memecahkan banyak persoalan yang ada di masyarakat. Hal itu pun menunjukkan bahwa adanya perubahan perilaku dalam masyarakat untuk melakukan aktivitasnya. Tidak dapat dibendung lagi bahwa masyarakat kini sudah banyak berhubungan dengan internet. Selain akses untuk media sosial, banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan tanpa harus berpindah tempat. Sebagai contoh, untuk belanja, kini tidak perlu harus jalan-jalan ke toko, cukup akses dengan ponsel, setiap orang bisa belanja online.
Kompasianer Bandung yang narsis:)
Perubahan perilaku ini pun yang ditangkap oleh industri asuransi. Industri asuransi terutama asuransi jiwa umumnya harus tatap muka ketika melakukan penjualan produk asuransi, kini dapat dilakukan dengan
online. Ibu Priska Sari Kurniawan menjelaskan bahwa mereka telah meluncurkan produk asuransi online dengan merk dagang
JAGADIRI. Perlu diingat bahwa JAGADIRI bukan merupakan klub beladiri melainkan sebuah produk asuransi jiwa online dari PT Central Asia Financial. Produk asuransi jiwa ini dijual melalui online dengan langkah yang sangat praktis, pilih produk yang tersedia di online, isi data melalui form yang tersedia di online, pilih cara pembayaran premi, dan polis akan dikirim melalui email.
Asuransi jiwa online ini menjadi solusi yang tepat bagi masyarakat untuk mengatasi masalah yang kerap timbul dalam penjualan produk asuransi. Ibu Priska menyampaikan ada beberapa masalah atau keluhan yang sering ditemui dalam penjualan produk asuransi. Keluhan yang sering muncul adalah dikejar agen yang sangat agresif. Ini membuat para calon pembeli merasa kurang nyaman. Selain itu, proses penerbitan polis yang cukup lama dan penjelasan produk maupun ketentuan asuransi seringkali cukup rumit, membuat calon pembeli berusaha menghindar untuk membeli. Untuk nasabah yang sudah membeli, keluhan yang sering timbul adalah lambatnya proses klaim asuransi dan ditambah rumitnya proses untuk bisa melakukan klaim.
Untuk memecahkan masalah itu, JAGADIRI hadir menawarkan solusi asuransi yang cepat, mudah dan lebih murah. Cepat dan mudah karena prosesnya cukup dilakukan secara online dan seketika dibayar, polis langsung dikirim melalui email. Harga murah menjadi garansi bagi setiap nasabah karena JAGADIRI sudah memotong biaya untuk agen, sehingga premi yang dibayarkan lebih murah namun tetap menawarkan proteksi yang terbaik. Sebagai contoh, dengan premi 280 ribu/bulan, nasabah bisa melindungi keluarganya yang terdiri dari orangtua dan tiga anak, itu sudah termasuk rawat jalan, rawat inap, dan bedah.
Suasana Nangkring bersama JAGADIRI di Bandung
JAGADIRI sendiri memiliki strategi yang berbeda dalam menyasar target pasar. Dari segi usia, JAGADIRI menyasar konsumen yang berusia 28-40 tahun. Menurut pihak JAGADIRI, segmen usia tersebut memiliki kesadaran pentingnya asuransi dan gaya hidup yang banyak terhubung dengan internet, sehingga JAGADIRI bisa hadir untuk menjawab permasalahan mereka. Selain itu, pihak JAGADIRI juga menawarkan produk asuransi yang realtime, yang seketika itu juga dapat digunakan untuk melindungi diri. Sebagai contoh, para penggemar olahraga ekstrim, bisa membeli produk asuransi realtime sesaat sebelum melakukan aktivitas olahraga tersebut untuk melindungi diri bilamana terjadi hal-hal yang beresiko.
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya