Dunia kita saat ini ternyata tidak kekurangan orang pintar lagi pekerja keras. Mengapa demikian?Â
Lihat saja, ketika kita membuka ponsel kita, ada banyak pesan baik dari pesan layanan singkat (short message service-SMS), surat elektronik (email), maupun berbagai wahana (platform) media sosial lainnya (misalnya, direct message Instagram, Twitter, Facebook, dsb.).
Bahkan melalui panggilan suara (calling)Â yang memberikan informasi yang tidak benar dan berusaha meyakinkan kita untuk bertindak lalai. Ya, mereka adalah penipu!
Saran pertama bagi para pengguna ponsel saat ini, bila mendapatkan informasi dari orang pintar nan pekerja keras itu: blokir dan hapus pesan atau reject call! Ini menurut saya, literasi digital dasar, literasi 101.
Begitu dapat info dari orang tak dikenal, pesannya mengandung iming-iming, atau menyerang kelalaian pribadi, serta informasi menyesatkan lainnya. Sebaiknya tidak perlu direspon, bahkan dibaca lebih lanjut pun tidak perlu.
Hal ini sangat serius. Kelalaian sedikit saja, dampaknya bisa sangat besar sekali. Bahkan, beberapa kasus, bisa menimbulkan kerugian material yang besar. Sehingga, sangat perlu ketegasan dari pihak pengguna (user).
Abaikan dulu urusan dibilang sombong, tidak mau merespon, susah diminta tolong, dan sebagainya.Â
Bila bukan penipu, tentu pihak yang menghubungi kita akan mencari cara agar mereka benar-benar ingin menyampaikan sesuatu yang benar. Meskipun, si penipu itu pun bisa memanfaatkan cara yang sama.
Lagi-lagi, penipu itu ternyata pintar dan pekerja keras. Tetapi, kita sebagai pengguna teknologi harus lebih pintar dan lebih bekerja keras. Jangan mau kalah sama penipuan di era digital! Ini yang terus menerus harus kita tanamkan dalam diri dan sekeliling kita.