Alih-alih berupaya mendatangkan sebanyak mungkin kunjungan ke Danau Toba, baik melalui DTB maupun KNO. Kondisi saat ini, justru memfasilitasi calon wisatawan dari untuk Medan untuk pergi ke Bali. Ironi destinasi superprioritas Danau Toba, yang diharapkan menjadi 'the new Bali', justru dibenturkan secara head-to-head. Dan, efeknya sejauh ini, belum terasa geliat kunjungan wisata dalam masa liburan sekolah di KDT.
Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap pembukaan rute direct flight yang dilakukan oleh pihak maskapai. Dalam pada itu, pemerintah merumuskan kembali strategi untuk mencapai target kunjungan wisata di destinasi superprioritas, khususnya Danau Toba. Dan libatkan masyarakat seluas mungkin, terutama komunitas dan akademisi, untuk turut ambil bagian dalam pengembangan pariwisata di Danau Toba.
Ini terkait dengan perlunya masukan (input) yang bersifat bottom-up untuk pengembangan pariwisata Danau Toba. Sejauh ini, para ahli menyatakan bahwa pendekatan top-down oleh para pembesar/pejabat dalam pengembangan pariwisata dianggap sebagai 'agenda politisi'. Seringkali tanpa kajian mendalam, ataupun ketika melakukan kajian, tidak melibatkan kearifan lokal (local wisdom) maupun keahlian (expertise) akademisi/pegiat wisata yang sehari-hari berkutat dengan urusan pengembangan wisata di KDT yang tetap berwawasan demi keberlanjutan (sustainability).
Bagi yang sudah merencanakan perjalanan wisata dalam libur semester kali ini, selamat menikmati liburan! Bila masih belum menemukan tempat libur semester, mari berwisata ke Danau Toba! Ada banyak pengalaman berharga yang bisa didapatkan di sini, baik bagi orang dewasa, maupun anak-anak. Keindahan alam, kekayaan budaya, kenikmatan makanan khas, bahkan pengalaman spiritual bisa menjadi kenang-kenangan tak terlupakan bagi pengunjung.Â
Dan, selayaknya 'the new Bali', tidak cukup hanya sekali untuk berkunjung ke Danau Toba. Raja Willem dari Belanda sudah membuktikannya, ketika berwisata ke Danau Toba tahun 1995 dan 2020 yang lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H