Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cak Imin dan Kuda Troya

22 Juni 2023   17:12 Diperbarui: 22 Juni 2023   17:21 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cak Imin, Ketum PKB (sumber: https://inisiatifnews.com)

Memasuki desas-desus pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 masih sangat menarik. Ini mengingat bahwa tidak adanya calon presiden (capres) yang akan menjadi petahana (incumbent). Meski sejauh ini, hanya PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) yang sudah memiliki kepastian untuk bisa mengusung  bakal capres (bacapres) sendiri.

Namun, politik tetap lah politik. Ibarat pasar, bursa capres saat ini mirip dengan pasar persaingan sempurna. Hingga ditentukannya daftar calon tetap (DCT) untuk presiden/wakil presiden, maupun anggota legislatif di awal November 2023, mekanisme pasar akan sangat berpengaruh. Komunikasi politik antar partai politik supaya memenuhi ambang batas (threshold) mengusung capres masih sangat cair.

PDI Perjuangan, tetap tidak bisa mengambil sikap untuk monopoli, meski sebagai partai terbesar saat ini, ditambah peran Presiden Joko Widodo, membuka peluang kemenangan yang sangat besar bila melakukan endorse terhadap capres tertentu. Sejauh ini, terasa semangat kebersamaan, bahwa untuk membangun bangsa dan negara ini, perlu kerjasama yang seluas-luasnya. Semoga!

Nah, kita coba telisik ke belakang, ketika Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menjadi koalisi pertama yang diumumkan Sabtu (13/8/2022) di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Jawa Barat. Sejak saat itu, koalisi yang diberi nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) tersebut pun membentuk sekretariat bersama (sekber).

KKIR sejauh ini identik dengan bacapres dari Ketua Umum (ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Namun, masih jomblo alias belum punya pasangan bakal calon wakil presiden (bacawapres). Meski santer di media, sejak bersepakat untuk KKIR, Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang paling berpeluang menjadi pasangan Prabowo Subianto.

Waktu terus berlalu, KKIR masih belum mendeklarasikan pasangan bacapres/bacawapres hingga saat ini. Bahkan, cenderung sedang memainkan strategi lain. Teranyar, PKB tegas menyatakan bahwa Cak Imin sedang dipingit. Proses 'tunangan' PKB dan Gerindra saat ini membuat Cak Imin sedang mengisolasi diri agar tidak banyak berkomentar soal cawapres bagi Prabowo Subianto.

Sikap PKB ini menjadi sangat menarik, karena ada sebuah keyakinan bahwa Prabowo dan Cak Imin akan menuju 'akad nikah' pada waktu yang terbaik. Sehingga, alih-alih banyak tampil di publik, Cak Imin malah diminta 'masuk kamar', sesuai hasil keputusan rapat pleno DPP PKB (19/6) di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat.

Kuda Troya (sumber: https://symbolsage.com/trojan-horse-greek-mythology/)
Kuda Troya (sumber: https://symbolsage.com/trojan-horse-greek-mythology/)

PKB ibarat sedang membangun 'kuda troya' menjelang deklarasi capres dari KKIR. Kuda troya dalam kisah Perang Troya dari Yunani menggambarkan sebuah strategi perang untuk memasuki kota Troya. Pengepungan yang bertahun-tahun dilakukan oleh pasukan Akhaia-Yunani tidak berhasil menguasai kota tersebut.

Untuk bisa memasuki kota Troya, pasukan tersebut membangun sebuah kuda kayu raksasa dan menyembunyikan prajurit-prajurit di dalamnya. Pasukan Yunani meninggalkan kuda tersebut dan seolah-olah pergi meninggalkan kota tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun