Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kelincahan Jokowi

29 Januari 2015   18:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:09 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kisruh KPK vs Polri menjadi ramai belakangan ini, berbagai cara sepertinya sedang dilakukan oleh Joko Widodo sebagai kepala negara. Tentu harapannya adalah sesegera mungkin menyelesaikan kisruh yang terjadi antara dua lembaga negara tersebut.

Yang terbaru adalah dibentuknya tim sembilan alias Tim Penyelesaian Hubungan Lembaga Penegak Hukum dan Lembaga Lainnya Dalam Rangka Pemberantasan Korupsi. Tim tersebut diketuai Ahmad Syafii Maarif dengan Jimly Asshidiqie sebagai wakil ketua dan Hikmahanto Juwana menjadi sekretaris tim. Erry Riyana Hardjapamekas, Tumpak Hatorangan Panggabean, Bambang Widodo Umar, Oegroseno, Sutanto, dan Imam B Prasodjo sebagai anggota tim.

Sebagai orang-orang pilihan presiden, tim tersebut diharapkan dapat memberi rekomendasi yang sangat bertuah untuk kemudian dapat dijadikan landasan presiden dalam mengambil keputusan. Namun, pembentukan tim ini pun dianggap memiliki banyak kejanggalan.

Denny Indrayana, yang sebelumnya juga pernah menjadi anggota tim bentukan Presiden SBY dalam menghadapi persoalan serupa antara KPK dan Polri, mengatakan bahwa belum ada payung hukum tentang keberadaan tim sembilan tersebut. Berbeda dengan zaman Presiden SBY, begitu tim dibentuk segera dikeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) yang mengesahkan pembentukan tim tersebut.

Selain itu, gerak cepat tim sembilan tersebut yang sudah memberikan rekomendasi mengisyaratkan adanya kecenderungan untuk memihak ke KPK dan mengesankan Polri berada dalam pihak yang salah. Rekomendasi tersebut dengan cepat juga disampaikan secara terbuka ke media.

Apa yang terjadi saat ini, menurut saya adalah sebuah kelincahan politik Jokowi. Sudah terlihat bahwa beliau terpenjara oleh kepentingan orang-orang di sekitarnya terutama partai politik pendukungnya. Oleh karena itu, pembentukan tim tersebut merupakan sebuah atraksi Jokowi untuk bisa menggunakan orang-orang idealis membantunya terlepas dari tekanan politik dan bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara.

Pak Jokowi, sebagai pucuk pimpinan negeri ini, tetaplah gunakan nurani. Semoga masalah KPK versus Polri dapat diselesaikan dengan elegan dan terutama mengembalikan kepercayaan kepada pemerintahan yang sedang Bapak pimpin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun