Mohon tunggu...
Niko Rezalfino
Niko Rezalfino Mohon Tunggu... Jurnalis - Hai..

Studying at Universitas Katolik Soegijapranata, Faculty of Law and Communication, majoring in communication with journalism specialization, and now in semester 5. skilled in the fields of public relation, editting, camera operations, writing, and copywriting. Have a high fighting spirit, high sense of curiosity and are willing to learn more.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengatasi Trauma Akibat Pelecehan Seksual

9 Januari 2020   14:34 Diperbarui: 14 Januari 2020   13:17 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : iStockphoto

Kasus pelecehan seksual yang di lakukan oleh Reynhard Sinaga, merupakan kasus yang sangat mengerikan yang terjadi di sejarah inggris. 48 pria yang di perkosa oleh reynhard pasti menimbulkan bekas ingatan yang traumatik bagi para korban dimana ingatan tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pengalaman traumatik menjadi hal yang sangat mengerikan bagi para korban suatu pelecehan seksual, tidak memandang dari umur berapa dan jenis kelamin apa. Para korban reyhan mengaku bahwa kehidupan mereka menjadi lebih buruk seperti mengkonsumsi alkohol, mengisolasi diri dari sosial, panik, cemas, bahkan membahayakan diri sendiri seperti ingin bunuh diri.

Pengalaman traumatik dapat di atasi dengan beberapa cara agar tidak menggangu aktivitas sehari-hari.

Tidak ada perbedaan khusus terhadap pria dan wanita dalam memulihkan trauma, ujar Ivonka seorang psikologi dari Psikologi Persona Growth

Penanganan trauma dapat dilakukan sesuai dengan apa yang menjadi kondisi dan kebutuhan korban. Penanganan pertama pada korban pelecehan adalah memastikan bahwa korban aman secara fisik dan emosional. Kemudian akan di lakukan pes psikologis untuk mengetahui seberapa parah kondisi korban.

Melalui tes psikologi tersebut maka akan di tetapkan bagaimana penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi korban. Penanganan dalam pendekatan psikoterapi yang biasanya di berikan kepada korban pemerkosaan adalah Pemrosesan ulang dan desensitisasi gerakan mata  (EMDR), Terapi kognitif dan perilaku (CBT), dan support group therapy.

Lalu proses pemulihan tidak memakan waktu yang tidak sebentar. Tujuannya adalah agar korban benar-benar bedamai dengan pengalaman tarumatiknya.

Berikut merupakan beberapa bagaimana mengatasi trauma pada korban pelecehan, menurut yang di lansir CNNIndonesia.com :

  • Terbuka

Dengan mencari orang yang dapat di percaya seperti keluarga, sahabat, pasangan, tenaga ahli seperti psikologis dapat membuat anda merasa lebih lega, jangan menyimpan sendiri dan menutup-nutupi kejadian yang anda lalui, ceritakan semuanya  karena dengan adanya orang yang kamu ceritakan, maka kalian akan sama-sama bejalar, saling menasehati, saling menguatkan. Hal ini dapat membantu mendirikan semangat dan hal-hal positif dalam diri anda.

  • Mengikuti support group

Dengan mengikuti support group, dapat menjadi salah satu bentuk terapi pemulihan, dimana support group adalah sekumpulan orang yang mempunyai pengalaman yang sama atau memiliki masalah yang serupa.

Bergabung dalam grup seperti ini dapat membuat anda tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah hidup, dimana di dalam grup kalian akan saling menguat kan dan membangun relasi positif dimana kegiatan-kegiatan tersebut dapat membantu mempercepat proses pemulihan.

  • Menenangkan diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun