Seharian aku megamati Jogjakarta di Media, kota yang pernah aku singgahi selama kurang lebih 4 tahun. Akhirnya aku terusik untuk berkomentar disini.
Belum sembuh luka saudara-saudariku akibat meletusnya gunung Merapi, kini disulut lagi hati mereka oleh ucapan pemimpin bangsa ini. Entah ucapan itu kepleset atau disegaja, yang jelas mereka tersakiti.
Apakah pemimpin bangsa ini tidak bisa menahan diri untuk tidak menyulut "peperangan"? ingat Negeri kita masih menagis. kok ya diusik.
mari merefleksi diri...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!