Mohon tunggu...
Nikolaus Anggal
Nikolaus Anggal Mohon Tunggu... Dosen - Hidup adalah perjuangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kehadiran Tuhan Sebagai Kompas Kehidupan

26 Januari 2025   15:27 Diperbarui: 27 Januari 2025   08:27 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Merasakan kehidupan dalam Tuhan berarti merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup sehari-hari. Kehadiran Tuhan dapat dirasakan dengan berbagai cara, seperti merasakan kedamaian, kegembiraan, atau kehangatan. Mengalami dan merasakan kehadiran Allah di dalam hidup tentunya memiliki dampak yang nyata dalam tindakan kita sehari-hari. Salah satu bukti nyata ketika kita mengalami Allah dalam hidup adalah kita tidak takut menghadapi apa pun. Merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan kita, artinya kita turut membiarkan diri kita dibentuk oleh Allah. Membiarkan pola pikir kita dibentuk oleh Allah. Membiarkan sikap dan tingkah laku kita dibentuk oleh Allah. Membiarkan bahasa kita selaras dengan kehendak Allah. Membiarkan hidup kita sesuai dengan kehendak Allah dibututuhkan kerendahan hati, ketaatan, komitment, kedisiplinan, keikhlasan, kepasrahan total pada kehendak Tuhan dari pihak manusia. Manusia  merasakan dan mengalami kehadiran Allah dalam hidup  sebagai pedoman kehidupan agar kehidupan kita lebih terarah dan berkualitas selaras dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itu menyelaraskan polapikir, sikap dan tindakan kita dengan kehendak Tuhan menjadi sangat penting demi membangun hubungan interpersonal sampai merasakan Tuhan mengubah jalan hidup kita, memperbaharui seluruh dimensi keperibadian kita, menyembuhkan segalah luka dan penyakit, mengubah pola pikir kita, melapangkan jalan menerangkan pikiran. Karena itu  menyatu dengan Tuhan dalam segalah hal. Menyatu dengan Tuhan bukan secara teoritis, bukan menurut pikiran manusia, bukan menghafal pegetahuan tentang iman. Menyatu dengan Tuhan berarti manusia sampai merasakan Tuhan hadir dalam darah, dalam daging, dalam napas, dalam seluruh peristiwa kehidupan. Karena itu dalam seluruh peristiwa kehidupan sebenarnya Tuhan mau mengingatkan manusia menurut rancangannya agar manusia kembali kepada jalannya.  Dengan demikian maka betapa pentingnya membangun hubungan inter personal dengan Tuhan melalui berdoa, refleksi, mengandalkan Tuhan dalam segalah hal, menjalani kehidupan dengan iman yang teguh, bersyukur.tidak takut menghadapi apa pun, merasakan kedamaian, kekuatan, dan harapan, merasakan kebaikan Allah, merasakan penghiburan, Merasakan sukacita persekutuan dengan Tuhan. Kehadiran Tuhan nyata dalam hidup kita seharusnya tercermin dalam cara kita hidup. Mari menjaga kekudusan dan integritas dalam hidup sehari-hari. Mengandalkan Tuhan dalam setiap situasi, baik itu sukacita maupun pergumulan, kita diajak untuk mengandalkan Tuhan. Hati yang bersyukur adalah tanda dari seseorang yang menyadari kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Mari kita menjalani hidup ini dengan iman yang teguh, penuh syukur, dan ketaatan kepada Tuhan. Dengan demikian, merasakan dan mengalami kehadiran Tuhan menjadi kompas kehidupan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun