Iman lahir dari pengalaman nyata kedekatan saya, bapak ibu kita semuanya  dengan Tuhan. Iman yang tangguh tidak bertumbuh begitu saja, tetapi muncul dari banyaknya tantangan dan cobaan. Masalah-masalah kehidupan justru akan membuat iman semakin mengakar dan kokoh.
Bartimeus tidak peduli dengan cemoohan dan hinaan orang-orang di sekitarnya karena kerinduan hati untuk bertemu dengan Tuhan tidak akan menghalangi langkahnya. Karena fokusnya adalah bertemu Yesus maka ia beroleh kekuatan, Ia beroleh kesembuhan mengalami kegembiraan besar, menemukan semangat baru, dan mensyukuri kebaikan Tuhan.
Bartimeus bertahan meskipun ada rintangan . Iman  harus mengatasi rintangan untuk mendapatkan apa yang dicarinya. Yang lain di antara orang banyak menegur Bartimeus, menuntut dia diam. Bartimeus juga menyadari bahwa Yesus secara khusus mampu menunjukkan belas kasihan dan menyembuhkan.
Bartimeus  yang dengan gigih berpegang teguh kepada Yesus karena iman yang lahir dari kebutuhan mendesak akan kesembuhan. Iman yang teguh Memulihkan dan Menyembuhkan bahkan mendamaikan hati dan hidup kita. Yesus menyebut iman sebagai hal yang mendorong Bartimeus. "Pergilah imanmu telah menyelamatkan engkau"
Belas kasihan Allah berlaku untuk semua orang untuk saya, bapak ibu dan kita semuanya! Anugerah yang diterima sesama adalah rahmat yang perlu disyukuri bersama tanpa perlu dibatasi oleh pikiran-pikiran mengenai siapa dia dan bagaimana latar belakang orang itu.
Dengan demikian, kita semua berani mengulurkan tangan bagi mereka yang hidup dalam penderitaan dan berjalan bersama untuk mewartakan kehendak Tuhan. Dengan itu, maka kita akan tetap teguh dalam iman, sekalipun menghadapi badai pencobaan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H