Memuliakan Tuhan Kunci Kesuksesan

"jiwaku memuliakan Tuhan".  Dalam kalimat ini terdapat ungkapan syukur yang mendalam sesuai dengan ujud ibadat Sabda pada malam hari ini Ucapan puji dan syukur atas segala karunia, rejeki dan pertolongan Tuhan yang telah dialami oleh manusia sepanjang sejarah keselamatan hidup hingga saat ini. 

Ucapan syukur yang mendalam ini merupakan suatu refleksi yang mendalam berdasarkan pengalaman dimana Tuhan hadir dan ada secara mendalam dalam kehidupan konkret manusia. Tuhan menyertai kita dalam berbagai peristiwa yang kita alami setiap hari baik suka maupun duka. Tuhan punya rencana untuk kita melalui berbagai peristiwa yang kita alami itu.

Ketika jiwa memuliakan Tuhan yang merupakan suatu pujian yang berdampak dalam kehidupan yang menyentu hati kita secara pribadi yang membuat kita cerdas berpikir bijak bertindak (gaudium Vestrum) dan sungguh indah bila itu berdampak pada kehidupan orang lain. Biarlah jiwa kita memuji Tuhan senantiasa baik saat suka bahkan saat duka dan malapetaka yang menimpa. Karena Tuhan senantiasa beserta kita ketika kita berserah kepadaNya. 

Bila napaktilas kehidupan (kita kilas balik kehidupan kita) satu persatu persatu. Kita lihat kembali sejarah perjalanan hidup kita. Di dalamnya tentu kita temukan karya agung Tuhan yang luarbiasa bagi kita masing-masing.  

Betapa besar kasih Tuhan yang tak terhingga walaupun kita menjauh dari Tuhan karena kelemahan kita tetapi Tuhan tetap mengundang dan mengundang, walaupun kita berdosa tetapi Tuhan tetap mengampuni dan mengampuni. 

Kesadaran Maria bahwa ia hamba Tuhan dan sebagai rasa setia kepada Allah ia wujudkan dalam kata-kata pujian, perbuatan dan pelayanan serta sikap rendah hati yang disingkat dengan kata jiwaku yaitu jiwaku memuliakan Tuhan. 

Jiwa adalah pusat dari keseluruhan kehidupan. Artinya seluruh kehidupannya adalah untuk memuliakan Tuhan. Memuliakan Tuhan merupakan kunci kesuksesan mengembangkan pola pikir, berkomunikasi, kolaborasi, kreativitas dan inovasi menuju kesuksesan.