Ketakutan  dan kecemasan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Hal inilah yang membuat manusia terkadang sulit bertumbuh dan berkembang secara utuh dalam kasih Tuhan. Saya bergumul dengan rasa takut dan khawatir selama bertahun-tahun. Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai menyadari bahwa  saya tidak sendirian Tuhan senantiasa menyertai, menyapa saya sehingga  hal-hal yang tadinya membuat saya berada dalam kegelisahan, tidak lagi memiliki efek yang sama. Namun proses perubahan ini tidak terjadi  dalam waktu singkat, melainkan dalam waktu yang lama.
Saya berusaha mengatasinya hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun dengan berbagai macam cara baik secara manusiawi maupun secra rohani membaca mendengarkan dan meresapkan kata-kata -- tentang kehidupan -- tentang kebenaran kreativitas Tuhan  menjamah hidupku"Damai bagi kamu" yang mengubah kecemasanku menjadi suka cita dan damai yang membuat hidupku bertumbuh dan berkembang secara utuh dalam kasih kerahiman ilahi.
Kita mungkin tidak memegang kendali, namun kita dapat memercayai Tuhan yang memegang kendali kehidupan kita. Kita mungkin tidak tahu masa depan, tapi kita bisa tahu Tuhan yang maha tahu mengetahui masa depan kita, Tuhan yang merancang kehidupan kita kehidupanku karena Roh Kudus senantiasa dan selalu mendampingi dan menyatu dalam kehidupan kita.
Tuhan menjamah kita menguatkanku menguatkan kita, menopang kehidupan kita. Ia menghembusi kita dan memberikan Roh Kudus, seperti "napas hidup" yang dihembuskan Tuhan Allah ke dalam kehidupan kita. Tuhan yang hidup memberi kuasa untuk mengampuni supaya kita yang hidup saling mengampuni.
Melalui Roh Kudus Sang Pencipta datang untuk tinggal di dalam kehidupan kita yang membangkitkan inspirasi dan kretivitas kehidupan demi memuliakan namanya yang Kudus. "Sama seperti bapa mengutus Aku demikian juga Aku mengutus kamu" Damai dan kasih Tuhan dalam tugas perutusanNya meneguhkan dan memulihkan perjalanan panggilan hidup kita karena kita berharga dimata Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H