Menjadi tenaga medis yang merawat pasien corona bukanlah tugas biasa. Tetapi tugas yang penuh tantangan dan tanggung jawab. Bahkan nyawa taruhannya. Tantangan yang paling berat yang dihadapi tenaga medis menurut hemad penulis adalah tantangan melawan diri sendiri. Melawan pergolakan bathin.
Menolong pasien Corona atau menyelamat diri sendiri. Mengenakan pakaian alat pelindung diri yang begitu ketat memiliki tantangan tersendiri. Belum lagi takut tertular atau menularkan virus corona kepada anak, suami, atau istri. Belum lagi dotamba lagi kekwatiran keluarga tenaga medis dan keluarga para dokter. Belum lagi kecemasan para tetangga di sekitar lingkungan.
Banyak tenaga medis lebih memilih beristirahat di rumah sakit daripada pulang ke rumah atau ke kontrakan. Â Karena di rumah sakit dianggap lebih nyaman. Bahkan ada tenaga medis yang belum bertemu keluarganya termasuk anak dan suaminya karena takut tertular atau menularkan Virus Corona kepada anggota keluarga.
Tantangan yang lebih berat apabilah menghadapi pasien dan keluarga pasien yang terpapar virus corona yang kurang tertib, kurang patuh. Ditambah lagi beban kalau mereka mendengar, melihat teman sejawad yang terpapar virus Corona dan meninggal.
Mengelolah kekewatiran dan kecemasan serta tantangan baik dari dalam diri maupun dari luar diri di tengah penyebaran virus Corona yang dihadapi oleh tenaga medis saat ini, tidak semudah yang dibayangkan. Hanya orang yang memiliki kematangan dan kedewasaaan Rohani yang tinggi bisa melewatinya. Hanya orang yang memiliki mutu hidup yang mumpuni yang bisa melewatinya. Tetapi mereka tetap manusia biasa.
Di tengah pergolakan bathin seperti inilah "Tagar Indonesia Terserah" tenaga medis diucapkan. Dibalik tagar "Indonesia Terserah" Â tenaga medis menurut penulis mereka mengharapkan masyarakat yang patuh, pekah, taat asas, mendengarkan dan melaksanakan protokol kesehatan secara tertib, disiplin dan konsisten untuk melindungi diri dan melindungi orang lain termasuk melindungi tenaga medis dari paparan virus Corona. Â Tenaga medis juga mengharapkan sikap dan tingkah laku pasien yang terpapar virus Corona maupun keluarganya lebih tertib dan teratur.
Tenaga medis mengharapkan kejujuran  para pasien untuk menyampaikan apa adanya tentang riwayat perjalanannya. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, banyak tenaga medis yang terpapar virus Corona karena pasien belum jujur menyampaikan riwayat perjalanannya.
Mewujudkan semua harapan tenaga medis tersebut, bukan hanya tang jawab pemerintah tetapi menjadi tanggung jawab Anda, saya dan kita semuanya untuk menyatukan langkah bersama-sama bahu membahu, saling mengingatkan menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi diri. Dengan melindungi diri sebenarnya kita sudah melindungi sesama, dan melindungi tenaga medis.
Penulis adalah Dosen Pada Sekolah Tinggi Kateketik Pastoral Katolik Bina Insan Keuskupan Agung Samarinda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H