Mohon tunggu...
Nikolas Sinar Naibaho
Nikolas Sinar Naibaho Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ketua Umum YAYASAN SIRAJABATAK dan Pimpinan SK Sinarnews

Pembenci hanyalah pengagum yang bingung , karena mereka tidak tahu alasan mengapa semua orang mencintaimu .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mangongkal Holi, Tradisi Pemindahan Tulang Belulang Leluhur Suku Batak

17 November 2023   07:53 Diperbarui: 18 November 2023   06:59 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : sirajabatak

Mangongkal Holi apa artinya ?
Upacara "Mangongkal Holi" merupakan salah satu upacara adat suku Batak.
"Mangongkal" dalam bahasa Indonesia artinya menggali sedangkan "Holi" artinya adalah tulang maka dapat disebut "menggali tulang".
Dalam masyarakat Batak Toba, mangongkal holi adalah tradisi membongkar kembali makam untuk mengumpulkan sisa tulang belulang dan menempatkannya ke bangunan tugu. Mangongkal holi berlangsung dalam rangkaian upacara adat, baik sebelum, saat, dan setelah makam digali dan tulang belulang dikumpulkan.

Apa tujuan mangongkal holi
Rangkaian upacara mangokal holi merupakan bentuk ekspresi penghormatan masyarakat Batak Toba terhadap leluhur. Selain itu, upacara ini bertujuan untuk mengeratkan tali kekerabatan di antara keluarga atau marga. Tali kekerabatan yang begitu kuat dan erat tersebut termanifestasikan melalui horja.

Berapa lama proses Mangongkal Holi ?
Tradisi Mangongkal Holi membuka kembali makam leluhur untuk dipindahkan kedalam tugu agar disatukan. Tradisi ini bisa memakan biaya yang besar bagi yang menyelenggarakan. Adapun prosesi acara yang memerlukan waktu hingga satu minggu lamanya jika ditinjau dari segala persiapan bahkan bisa berbulan-bulan.

Mangongkal holi banyak dilaksanakan di daerah Sumatera Utara
Salah satu yang memiliki adat-istiadat yang masih kental adalah masyarakat Batak Toba. Ada satu tradisi dari masyarakat Batak yang hingga kini masih dilestarikan dan memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu Tradisi Mangongkal Holi.
Mangongkal Holi adalah sebuah tradisi upacara adat yang diselenggarakan untuk menggali makam orang yang sudah lama meninggal untuk diambil tulang-belulangnya dan dipindahkan ke tempat yang baru. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Pelaksanaan Tradisi Mangongkal Holi ini bukanlah tradisi yang sembarangan. Mangongkal Holi adalah tradisi upacara adat kematian yang membutuhkan biaya yang sangat banyak. Hal ini karena Tradisi Mangongkal Holi harus dilakukan sesuai dengan adat Batak.
Marga yang menggelar Mangongkal Holi harus menjamu seluruh keluarga besar dan tetangga kampung yang ada. Bahkan dalam pelaksanaan upacara ini biasanya dihidangkan daging kerbau.
Selain itu, dalam pelaksanaan upacara ini juga dibutuhkan hewan yang akan dikurbankan. Tidak jarang masyarakat menggunakan kuda sebagai hewan yang dikurbankan. Dalam upacara ini juga harus disediakan kain ulos sebagai harapan agar berkah selalu mengiringi keturunan orang yang meninggal tersebut.

Simbol Penghormatan Kepada Leluhur
Mangongkal holi termasuk salah satu bukti penghormatan terhadap orangtua atau generasi terdahulu.Dalam Suku Batak, ada keyakinan bahwa arwah seseorang yang sudah meninggal akan hidup abadi. Hal ini bisa dicapai dengan menaruh tulang belulangnya ke tempat yang lebih layak (tinggi) yang berarti mendekatkan arwah itu kepada Penciptanya.

Prosesi Pemindahkan Tulang Belulang

Dalam prosesi Upacara Mangongkal Holi, jasad para leluhur yang terkubur di dalam bangunan makam akan dikeluarkan. Ini memerlukan persetujuan dari orang-orang yang dituakan dalam keluarga. Setelah mendapatkan persetujuan, barulah jasad yang sudah berbentuk tulang-belulang itu dibawa pulang ke rumah untuk dibersihkan, tentu dengan prosesi ritual adat.Dalam prosesi ritual Mangongkal Holi, pihak keluarga dari garis keturunan perempuan yang memiliki hak memegang dan membersihkan tulang-belulang leluhur mereka. Tulang belulang leluhur yang sudah puluhan tahun tertanam di dalam tanah dicuci dengan air jeruk. Agar tampak bersih tulang-tulang yang telah dicuci kemudian dilumuri oleh air kunyit. Setelah dikeringkan, barulah tulang-tulang leluhur mereka kembali dimasukkan ke dalam peti. Diikuti dengan sebuah prosesi adat, peti-peti itu diletakkan dihadapan keluarga untuk didoakan kembali. Setelah itu akan dibawa atau dimasukkan ke tempat makam yang baru.

Mempererat Tali Kekerabatan
Selain sebagai penghormatan kepada orang tua yang sudah meninggal, Mangongkal Holi bertujuan untuk mengeratkan tali kekerabatan di antara keluarga atau marga. Hal ini tercermin ketika seluruh keluarga menari tor-tor bersama serta saling memberikan salam . Upacara Mangongkal Holi pun menjadi wadah untuk membahagiakan orang tua serta tempat berkumpul semua generasi marga, sehingga memungkinkan untuk saling mengenal satu sama lain, mengenalkan silsilah keluarga besar, sarana edukasi adat Batak dan sebagainya.

Menyatukan Jasad Seseorang dengan Jasad Keluarganya
Yang menjadi tujuan utama dari diselenggarakannya Tradisi Mangongkal Holi ini adalah untuk menyatukan jasad seseorang dengan kerabat keluarga yang dicintainya. Hal ini akan sangat terasa bagi seseorang yang meninggal dan dikubur di tempat yang jauh dari tanah kelahiran dan jauh dari keluarga. Sehingga perlu ada penyatuan agar jasadnya berada satu tempat dengan jasad keluarganya. Apalagi bagi mereka yang suami istri. Masyarakat Batak memiliki keyakinan bahwa jasad mereka harus disatukan dalam satu tempat yang sama.Selain memiliki nilai religius, Mangongkal Holi juga bagian dari upaya menjaga silsilah keluarga. Dengan berada satu tempat, generasi selanjutnya akan lebih mudah mengetahui siapa-siapa saja nenek moyang atau generasi di atasnya. Dengan begitu tidak ada rantai generasi yang putus.

Simbol Tingginya Martabat
Tradisi Mangongkal Holi juga merupakan simbol dari tingginya martabat dari sebuah keluarga di Batak. Mangokal Holi dipercaya akan mengangkat martabat sebuah keluarga dengan menghormati orang tua dan para leluhur. Semakin indah dan mahal sebuah makam atau tugu, maka semakin jelas dan bergengsi status marga pemilik tugu tersebut.Lewat Mangongkal Holi, orang Batak Toba juga berharap mendapat limpahan berkat, yaitu berupa banyak keturunan, panjang umur, dan kekayaan.

Note : Acara mangokkal holi , zaman now ada yang pro dan kontra. Untuk hal ini diserahkan kepada kita masing masing .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun