Mohon tunggu...
Nikolas Mauladitiantoro
Nikolas Mauladitiantoro Mohon Tunggu... Lainnya - hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan

Seorang introvert pecinta kuliner dan terkadang mengamati permasalahan yang ada di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Novel Baswedan "Turun Gunung" Audit Menko Luhut Soal Bisnis PCR

30 November 2021   16:40 Diperbarui: 30 November 2021   16:51 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polemik keterlibatan Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir di kasus bisnis tes usap PCR belum berakhir. Diketahui para penegak hukum sedang melakukan penyidikan terhadap kasus ini dari KPK, BPK, hingga Kepolisian. Seolah selaras, publik juga bergerak untuk melakukan audit publik mandiri terhadap bisnis Menko Luhut di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). 

Ferry Joko Juliantono telah menawarkan permintaan terbuka kepada Menko Luhut untuk mengikuti audit publik, yang dilakukan oleh Kaukus Masyarakat Sipil untuk Demokrasi dan Keadilan Sosial.

Kabar terbaru, Novel Baswedan selaku mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa dirinya siap dan ingin ikut mengaudit bisnis tes PCR. Nantinya, Novel Baswedan bergabung bersama Ferry Joko Juliantono dan Kaukus Masyarakat Sipil untuk Demokrasi dan Keadilan Sosial, yang akan bekerja sama dengan kantor akuntan publik.

Menurutnya, ini adalah kesempatan yang baik untuk mengaudit. Terlebih dirinya sudah mempunyai kemampuan sebagai mantan penyidik dan juga ada pendidikan auditor yang berguna untuk analisis dan lain-lain.

Terhadap kasus bisnis PCR ini, Novel Baswedan menyebut ini adalah hal yang menarik. Dirinya mengaku telah menemui beberapa pihak yang mengetahui seluk-beluk skandal bisnis kontroversial ini. Dan dengan dirinya bergabung menjadi tim audit, Novel dan kawan kawan bisa mulai memahami  lebih jelas ihwal adanya dugaan kolusi atau korupsi di bisnis PCR Ini.

Novel juga menyoroti bahwa praktik monopoli dalam bisnis PCR yang dilakukan penguasa, menjadi alasan harga tes Covid-19 di Indonesia melambung tinggi. Dan melambungnya harga tersebut malah dibebankan kepada negara serta masyarakat.

PT GSI akan diaudit secara publik demi mengusut dan mengungkap siapa-siapa saja pihak yang terlibat didalamnya. Ujar Novel, pihak yang berlaku jahat dengan mengambil keuntungan dari bisnis PCR harus dimintakan pertanggungjawaban. 

Seperti persoalan pembuatan laboratorium yang ternyata sederhana. Harusnya laboratorium tersebut bisa dibuat lebih demi pemerataan fasilitas. Dan ternyata di balik ini ada kepentingan pribadi dari oknum penguasa

Apa benar turun gunungnya seorang Novel Baswedan, mengindikasikan bahwa skandal bisnis tes PCR di Republik Sulap ini nyata terjadi? Atau ada motif-motif lain dibalik semua ini? Tanggapanmu bagaimana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun