Sebagai orang Indonesia, semboyan Bhinneka Tungga Ika menjadi landasan yang harus diterapkan karena Indonesia merupakan negara dengan tingkat heterogennya yang terbilang sangat tinggi. Dari Sabang hingga Merauke memiliki karakteristik tersendiri, mulai dari budaya dan adat istiadatnya. Meskipun penuh dengan keberagaman, bukan berarti Indonesia tidak mampu bersatu. Seperti arti dari Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda namun satu, lewat perbedaan inilah yang menjadi pelengkap satu sama lain dan terbentuklah persatuan di Indonesia.Â
Sejarah sudah membuktikan, melalui persatuan, Tanah Air bisa menjadi lebih kuat. Ratusan tahun Indonesia dijajah, namun kini kita sudah terbebas dari bayang-bayang penjajah karena bersatunya seluruh masyarakat.
Walaupun sudah menikmati hasil kemerdekaan, bukan berarti Bhinneka Tunggal Ika redup. Sebagai warga Indonesia kita harus tetap menggemakan dan mengilhami selalu makna semboyan tersebut di kehidupan sehari-hari untuk keberlangsungan negara ke depannya yang lebih baik.
Bhinneka Tunggal Ika bahkan harus diterapkan di segala sektor atau bidang. Contoh seperti yang ada di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Perusahaan di bidang smelter nikel ini memiliki lebih dari 40.000 karyawan di dalamnya. Dari total seluruh pekerjanya, selain tenaga kerjanya berasal dari Sulawesi Tengah, yang datang dari Pulau Jawa, Bali, bahkan Kalimantan juga ada. Bahkan, karyawan di perusahaan tersebut juga terdapat tenaga kerja asing (TKA) untuk menuju tujuan serupa, menuju Indonesia yang lebih baik.Â
Dari contoh sederhana di atas dapat dikatakan, kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia dapat saling menghargai satu sama lain. Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya menerima perbedaan dari Indonesia saja melainkan juga dari luar Indonesia.
Indonesia dengan 1.340 suku, 740 bahasa daerah, serta etnik atau ras kurang lebih 300 jumlahnya tersebut dari Sabang sampai Merauke. Dari keberagaman itulah, nilai-nilai kebersamaan, toleransi, solidaritas masyarakat Indonesia diperkuat.
Semua orang bekerja bersatu padu atas nama kebersamaan dan untuk memajukan Indonesia menjadi lebih baik. Namun, ada saja penghalang yang membuat orang-orang terpengaruh dengan ujaran kebencian yang menyebar luas. Padahal, nenek moyang kita mengajarkan pentingnya menghargai antar sesama, bergotong royong, dan menjunjung tinggi nilai persatuan.
Jika diibarat pohon yang semakin tinggi menjulang ke atas, maka angin akan semakin kencang, itulah Indonesia. Semakin kuat Indonesia, guncangan berupa informasi miring dan ujaran kebencian yang menyesatkan adalah angin kencang. Ini waktu yang tepat untuk membenahi diri masing-masing, tidak ada kata mayoritas maupun minoritas di antara perbedaan. Yuk kita terus terapkan Bhinneka Tunggal Ika dimana pun kita berada.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H