Mohon tunggu...
Nikolas Fernandez
Nikolas Fernandez Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

Pelajar yang menyukai teknologi, namun tetap memandang alam. Perantau dari daerah untuk membangun Indonesia. #FromForByIndonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Humanisme

25 Mei 2017   17:25 Diperbarui: 25 Mei 2017   17:31 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humanisme terdiri dari kata human yang berarti manusia dan sufiks isme yang berarti ajaran atau paham. Dapat sedikit ditarik kesimpulan bahwa humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia (human). Untuk lebih mempermudah, KBBI menuliskan bahwa humanisme juga berarti kemanusiaan.

Humanisme sendiri dimulai dari zaman Rennaisans. Rennaisans adalah zaman ketika budaya-budaya eropa, khususnya Yunani dan Romawi kuno mulai bangkit lagi, biasanya zaman ini juga disebut zaman keemasan seni dan budaya. Mengapa dikatakan bangkit lagi? Ini terjadi karena sebelumnya budaya-budaya tersebut ‘dikekang’ dan tidak dibiarkan untuk berkembang. Masa dimana Gereja kuno mengekang para pengikutnya dengan dogma-dogma yang diajarkannya. Orang yang melawan dianggap sebagai musuh. Masa dimana kegelapan masih menguasai. Namun setelah itu, adalah masa-masa dimana setiap orang mulai bebas berekspresi dan bebas mempertanyakan segala fenomena yang terjadi menggunakan akal sehat dan rasionya masing-masing.

Mengapa masa Rennaisans dianggap sebagai salah satu masa awal gerakan humanisme berjalan? Hal ini terjadi karena humanisme dianggap sebagai bentuk ‘emansipasi’ atau penyamaan terhadap setiap manusia untuk menggunakan akal sehat dan rasionya masing-masing, setelah sekian lama dikekang dan dipenjara oleh pihak Gereja saat itu. Humanisme mengganggap bahwa nilai-nilai universal tidak hanya mengenai wahyu atau ajaran yang datang dari langit, melainkan juga kelebihan manusia dibandingkan mahluk lainnya, akal budi. Menurut humanisme, manusia tidak harus tunduk pada aturan-aturan agama tanpa memikirkan secara kritis bahwa aturan-aturan tersebut masuk akal atau tidak, melainkan harus menggunakan kelebihannya tadi untuk melihat apakah aturan tersebut benar-benar masuk akal dan benar atau tidak. 

Namun kembali lagi, setiap hal pasti memiliki sesuatu yang baik dan buruk. Humanisme juga memiliki hal tersebut. Sebelumnya dijelaskan bahwa humanisme mengganggap bahwa nilai universal menggunakan kelebihan manusia yaitu akal sehat. Oleh karena itu, beberapa manusia terlalu jauh dalam menggunakan anggapan humanisme ini. Penggunaan yang terlalu jauh ini dapat disebut sebagai ‘humanisme eksklusif’. Eksklusif dapat diartikan sebagai ‘khusus’, seperti penjelasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Humanisme eksklusif ini berarti bahwa seorang manusia mulai menggunakan anggapan dari humanisme secara eksklusif. Dalam penjelasan lain, humanisme eksklusif berarti seorang manusia sudah menggunakan humanisme untuk mengkategorikan, mengkotakkan, atau memisahkan menusia yang lain.

Ajaran humanisme yang sebelumnya digunakan sebagai emansipasi manusia diambil alih menjadi anggapan bahwa manusia berada diatas semua mahluk lain. Anggapan ini menyebabkan manusia merasa diatas segala-galanya yang menyebabkan manusia akan menundukkan mahluk lainnya, dalam hal ini alam sekitarnya. Contoh dari anggapan ini adalah mulai adanya eksploitasi berbagai tambang-tambang besar yang terus mengeruk isi perut bumi, pembukaan lahan, penggundulan hutan untuk pemukiman, dan sebagainya. Selain itu, contoh lain dari humanisme eksklusif adalah pengkategorian manusia, misalnya dalam ras dan agama. Hal ini pernah terjadi pada masa perang dunia kedua dimana Adolf Hitler, pemimpin Nazi saat itu membedakan manusia menjadi ras tinggi (arya) dan ras lainnya. Hal ini menyebabkan Hitler berusaha untuk memusnahkan ras rendah atau ras lainnya dari muka bumi ini. Salah satu contoh korban dari perbuatan ini adalah dibantainya orang-orang Yahudi pada masa itu karena dianggap sebagai ras rendah yang menyebabkan Jerman, atau secara khusus Nazi kalah perang pada zaman itu. Kejadian ini lebih dikenal dengan nama ‘Holocaust’. Selain itu, contoh humanisme eksklusif lainnya adalah sikap fanatisme terhadap seseorang, suatu partai, agama, dan sebagainya.

Dari penjabaran diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa humanisme adalah ajaran atau anggapan tentang suatu hal yang berhubungan dengan manusia dan kemanusiaan. Gerakan ini dimulai saat masa Rennaisans, yaitu masa revolusi budaya dan seni di Eropa. Walaupun membawa anggapan yang baik bahwa manusia bebas menggunakan akalnya untuk mempertanyakan berbagai hal yang ada di dunia ini, namun humanisme juga memiliki sisi buruk. Sisi buruk humanisme, atau biasa disebut humanisme ekslusif merujuk kepada anggapan manusia bahwa manusia adalah mahluk yang berada diatas segala-galanya. Oleh sebab itu, manusia mengganggap mahluk lain dan alam disekitar harus ditundukkan untuk kepuasan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, dalam pengimplementasiannya, humanisme seharusnya menjadi sesuatu yang bersifat positif yaitu kebebasan penggunaan akal sehat masing-masing namun tetap menghormati mahluk hidup dana lam sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun