Ngijo, Semarang (7/8/2022)- Kesehatan lingkungan menjadi salah satu prioritas penting dalam aksi cepat pergerakan keselamatan lingkungan yang sudah darurat. Indonesia menduduki peringkat no 2 sebagai penghasil sampah plastic terbanyak di dunia. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2021, sebanyak 3 juta ton sampah dibuang ke laut Indonesia khususnya di Ibu Kota Jakarta. Untuk kesehatan udara khususnya kualitas udara di Indonesia, menurut IQair pada tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat ke 6 sebagai negara dengan kualitas terburuk.
Dan kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia adalah Jakarta.Perubahan cuaca yang ekstrem juga merupakan dampak dari efek penggunaan emisi gas dan rumah kaca. Sehingga diperlukan adanya kesadaran dari manusia sebagai makhluk yang memegang kendali atas kesehatan lingkungan. Dampak buruk dari perusakan lingkungan yang terus-menerus akan terlihat dari sumber daya alam yang memiliki kualitas buruk untuk dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti ikan-ikan yang beracun maupun tumbuh-tumbuhan yang kelebihan dengan efek kimia.
Melalui program SAKELING ( Sadar Kesehatan Lingkungan), mahasiswa berharap agar sasaran tujuan program yaitu Kelompok Ibu-ibu PKK dapat menerapkan perilaku sadar kesehatan lingkungan dengan menghemat energy, menanam lebih banyak tumbuhan, memilah-milah sampah anorganik, dan organic, menghemat penggunaan air dan juga listrik, serta menggunakan produk daur ulang pada kehidupan sehari-hari. Selain menerapkan aksi sakeling, Kelompok Ibu-ibu PKK juga diharapkan dapat menyebarluaskan perilaku sakeling kepada sesama sehingga akan terjadi gerakan massif yang cukup besar sehingga dampak yang dihasilkan akan semakin besar pula dan kesehatan lingkungan dapat terjaga atau bahkan dapat ditingkatkan.
Penulis : Nicodemus Dimetrio / Administrasi Publik/ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lokasi : Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang
DPL : Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes
KKN TIM II Periode 2021/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H