Mohon tunggu...
Nikoazhari Hidayat
Nikoazhari Hidayat Mohon Tunggu... -

I'm A Surgeon

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kontroversi IBC Vs ALS, Apakah Benar-benar Berpengaruh?

1 September 2014   04:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14094963311436894045

"Ice Bucket Chalenge" atau Tantangan SeEmber Es, ditunjukkan dengan menyiram diri sendiri dengan air es dan es batu, dilakukan oleh banyak kalangan. Utamanya kalangan yang sudah berpetualang dengan IBC ini yaitu kalangan Selebriti, Olahragawan, Politisi juga masyarakat umum. Disebukan bahwa IBC ini sudah mewabah atau bahasa kerennya "viral" or it went viral di social media maupun media yang menyediakan audiovisual tentunya.

Muncul pertanyaan, apa dan bagaimanakah IBC ini bisa muncul dan mewabah luas?, diriwayatkan adanya suatu penyakit Amyotropic Lateral Sclerosis, yakni gangguan penyakit saraf. Pertanyaannya lagi timbul, seberapa besar permasalahan penyakit ini?, well, ternyata menurut penelitian di Amerika, 1-2 dari 100.000 akan timbul ALS, penduduk kaukasian 1,2-4 per 100.000, filipina melaporkan 1,1-2,8 per 100.000 penduduk, selanjutnya belum lengkap lagi laporan negara yang lain (bisa barangkali tidak ada pelaporan kasus atau tidak terdeteksi). Bagaimana sebenarnya gejala ALS?, yaitu terganggunya atau bahkan lumpuhnya fungsi saraf menyeluruh, mempengaruhi kelemahan otot, mengecilnya otot, menumpulnya fungsi sensoris, gangguan otak seperti fungsi luhur, daya ingat, kecerdasan dll.

Memang, gejalanya memprihatinkan, namun kitapun harus bertanya lagi, apakah dapat digeneralisir keseluruh pelosok negeri? belum terjawab. Apakah dengan IBC kemudian ALS akan sembuh? tentu tidak atau belum tentu lebih tepatnya. Mengapa?, oleh karena Donasi yang dalam jumlah besah itu adalah untuk Penelitian tentang ALSnya, dan masih dalam Uji klinis pada Binatang, yang di Amerika pun menuai kritik, seperti artis pamela anderson misalnya, tidak setuju dengan IBC dengan alasan lain, bahwa donasi akan digunakan untuk penelitian yang dilakukan pada binatang. Meski ini tidak menyurutkan orang-orang terkenal lain untuk IBC: Christiano Ronaldo, David Beckham, Britney Spears, George W. Bush, Lady Gaga, Mark Zuckerberg, Oprah Winfrey, Charlie Sheen & Bill Gates.

Gerakan IBC tetap melaju, namun Kritik tetap tertuai. Beberapa ahli dibidang medis menyatakan bahwa hal tersebut berbahaya, oleh karena sesuatu yang sangat dingin dan diguyurkan tiba2 akan merangsang/mengganggu sistem vagal/vagal reflex yang sangat vital untuk fungsi jantung dan pembuluh darah manusia. Setidaknya sudah ada beberapa laporan terjadinya gangguan oleh karena IBC, ada yang shock, ada yang karena terkena mata sehingga kornea tergores, ada yang kemudian jatuh pingsan (diAmerika), dll.

Wabah IBC sudah masuk indonesia, menariknya adalah, indonesia adalah negara dimana penjualan tongsis salah satu yang paling banyak. Artinya apa, narsis sudah bukan barang yang aneh, apalagi ada IBC yang direkam video, kemudian diunggahkan, hal ini bakalan Wow juga pastinya diIndonesia yang juga punya budaya Latah. Sebenarnya untuk misi gerakannya baik, niatnya okey, namun tentunya kita sebagai manusia juga sebaiknya menilai, memprioritaskan, penyakit mana yang seharusnya lebih banyak kita donasikan, betul tidak?. Hanya untuk diketahui, penyakit pembunuh pertama diDunia dan dimasing2 negara adalah masih penyakit Kardiovaskular (Jantung & Pembuluh Darah), dan yang Ke-2 adalah Kanker (bahkan dari banyak kanker ada grading banyaknya kematian oleh masing2nya). Apakah kita mau untuk lebih pandai berpikir, sudah tepatkah tindakan kita bila kita memilih melakukan IBC?, bukankah lebih banyak unsur Trendnya, Hebohnya ketimbang terobatinya penyakit ALS?. Bukankah di ajaran Agama kita juga diajarkan untuk santun memberi, memberi tangan kanan, sebaiknya tangan kiri jangan sampai tau, artinya menghindarkan Ria'. Mari berpikir dua kali, untuk IBC atau buang-buang waktu saja. Jikalaupun saya pribadi ingin menyumbang, saya akan cari nomer rekeningnya, tanpa IBC (itu pilihan saya pribadi). Kalopun lebih diberikan memilih, saya akan memberikan sumbangan pada gerakan peduli kesehatan jantung atau anti kanker di Negara saya sendiri terutama, Indonesia.

Jawaban ada pada diri kita masing2, apakah IBC berpengaruh?, pentingkah dilakukan IBC sebenarnya?, Cukup berpikirkah kita untuk melakukan hal yang lebih menunjukkan diri, ketimbang arti memberi dalam tema kemanusiaan?. Hanya masing2 diri yang sebaiknya menjawab.

dr. Niko Azhari Hidayat SpBTKV (di Utrecht, The Netherlands)

[caption id="attachment_321787" align="alignnone" width="600" caption="Source : zpolitics.com"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun