Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerai?

4 November 2023   09:20 Diperbarui: 4 November 2023   09:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                 

Ia  menatapku dari legam matanya. Diam. Mungkin saatnya berpisah, saya membatin.

Telah lama ia bersamaku. Sejak kecupan pertama yang kulupa waktunya.

 

Tanpanya tak ada pagi yang bangun. Aroma tubuhnya memanjangkan hari-hariku.

Malam juga jadi pendek, saat ia tak ada di depanku.

Seperti malam ini, aku memandanginya dengan hasrat. Di sudut ruang, ia menungguku.

Kuraih lengannya cepat.

Kami menyatu. Jantungku hidup. Ia menyusup ke seluruh tubuhku. Dalam rasa nikmat aku bergumam "Bagaimana bisa aku menceraikanmu?". Secangkir kopi arabica.

yogya, 2o23

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun