angin musim tenggara
DalamJuni mengerutu di daun-daun
Lalu melesatkan sebatang  jarum
Ngilu di jantung
Siapa itu dalam sebuah perahu
Menyelinap dalam mendung
Mengejar buih
Mengalir ke teluk
tempat semua rindu bergelung
dalam kabut pelabuhan membisu
Di mana engkau rambut ilalang
yang menulis harapan di genggaman
Bersiul bersama camar di dahan-dahan cemara
menuliskan nama pada ombak
yang berlomba membunuh rasa bosan
Dalam renang ikan-ikan
Cinta mesti dilepas ke samudera silam
Yang ditinggal cuma fresco abstrak
Mozaik besar bernama kehidupan
Angin musim tenggara berkelepak
Menampar tebing-tebing karang
Pasir pun  menitis
lirih
ringkih
kering
terbirit
pergi
sebaiknya tak kembali ke sini