Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gestemani

1 April 2021   22:58 Diperbarui: 1 April 2021   23:24 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam retak

gelisah bicara tentang derita lelaki

yang menabur delapan bulir bahagia di perbukitan Yudea

yang mengendarai gelombang di Tiberias

yang membangkitkan  napas di dada anak perwira Roma

Di Gestemani, di purba pepohonan

telah tumbuh cabang penyaliban

kesendiriannya adalah  sepi zaitun

pergulatannya adalah diam cemara

lelaki dari  Nazareth memandang murid terkasih

terlelap setelah aroma anggur perjamuan usai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun